Banda Aceh Awali Tahun Baru 2018 Tanpa Terompet Dan Kembang Api

Detik-detik jelang pergantian tahun baru, langit Kutaraja terlihat tenang dan tanpa gemerlap kembang api. Tidak terdengar suara mercone dan terompet. Itulah suasana memasuk 1 Januari 2018 dini hari di Kota Banda Aceh.

Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM didampingi Wakilnya Drs Zainal Arifin turun langsung memantau larangan perayaan tahun baru dengan mengelilingi kota Banda Aceh.

Tepat hitungan menit menjelang malam pergantian tahun baru, Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM dan Wakilnya Drs Zainal Arifin berada di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, tempat beberapa tahun lalu menjadi sentral berkumpulnya warga merayakan pergantian tahun baru.

Kali ini  suasananya beda sebagaimana dirilis Humas Setda Banda Aceh, Bundaran Simpang Lima dan sejumlah sudut kota lainnya terlihat seperti layaknya malam-malam biasa. Tidak terlihat konsentrasi massa dan jalanan pun terlihat lancar. Wargapun sangat nyaman melewati sejumlah ruas jalan di Ibukota Provinsi Aceh ini karena tidak macet. 

Menurut Walikota  warga kota sudah sangat paham bahwa perayaan tahun baru Masehi dengan pesta kembang api dan tiupan terompet bukanlah budaya orang Aceh yang menjalankan syariat Islam. 

Atas kondisi ini, Walikota sampaikan apresiasi tinggi dan terimakasih kepada warganya. Menurut Aminullah kondisi Banda Aceh yang bebas dari perayaan tahun baru tidak terlepas dari semakin tingginya kesadaran warga dan memahami bahwa perayaan tahun baru dengan aksi hura-hura merupakan budaya yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Dalam kesempatan ini Walikota Banda Aceh H Aminullah  Usman juga mengapresiasi petugas Satpol PP dan WH, Polresta, Kodim, unsur Ormas dan jurnalis yang telah berpartisipasi dan ikut mendukung seruan Forkopimmda tentang larangan perayaan tahun baru.

Itulah cara Banda Aceh menunjukkan identitasnya, kota Gemilang dalam Bingkai Syariah. (HP)