Dayah Darul Fityan Banda Aceh menandatangani sejumlah MoU dengan Rumah Zakat Indonesia, dalam rangka menjalin kerjasama pembinaan mahasantri. Senin (29/4/2024).
Diantara kerjasama antara Rumah Zakat Indonesia dengan Dayah Darul Fityan Banda Aceh adalah pembinaan anak anak tidak mampu yang mondok di Pesantren Darul fityan.
Pimpinan Dayah Darul Fityan Dr. Tgk Jamaluddin Thaib, MA menyambut baik dukungan dan kerjasama ini.
“Alhamdulillah, semoga para santri dan mahasantri yang mondok di dayah ini lebih bersungguh sungguh dan dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu serta memiliki SDM yang unggul dan terdepan sehingga mereka dapat bersaing di dunia luar dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi bahkan ke luar negeri,” harapnya.
Tgk Jamal menambahkan, bahwa dayah ini lahir sebagai wujud keprihatinan atas semakin banyaknya generasi di usia mahasiswa yang semakin lemah imannya, terdegradasi akhlaknya, mereka abai terhadap shalat, tidak peduli dengan Islam.
“Diusia mahasiswa banyak yang menghabiskan banyak waktu di warung warung kopi dengan main game, chip, judi online dan perilaku buruk lainnya,” tutupnya.
Sementara itu, Branch Manager Rumah Zakat Indonesia, Ust Riadhi di Sela sela launching barkot pengumpulan bantuan infaq, zakat dan sedekah untuk santri yang tidak mampu secara ekonomi menyampaikan bahwa pihaknya tertarik untuk menjalin kerjasama membantu dayah Darul Fityan dalam hal pengumpulan dana infak, zakat dan sedekah karena Darul fityan memiliki visi dan komitmen yang kuat untuk pencerdasan generasi dengan berbagai program unggulan.
Diantara program unggulan yang sedang dilaksakan, diantaranya program tahfizh, mampu baca kitab kuning, life skill, publik speaking, toefl & toafl dan juga beberapa program lainnya.
“Launching Barkot ini akan memudahkan pihak donatur baik dalam maupun luar negeri yang tertarik dengan pembinaan ini untuk membantu para santri, baik itu melalui sumbangan langsung maupun dengan menjadi orangtua Asuh,” katanya.
Riadhi menambahkan bahwa pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Dayah Darul Fityan dalam hal pegumpulan hewan Qurban yang akan dibagikan ke desa desa terpencil di pelosok Aceh yang selama ini tidak kebagian daging Qurban.
Riadhi juga berharap kepada para donatur atau pihak yang ingin berqurban di hari idul Adha mendatang kiranya dapat menyalurkannya melalui rumah zakat Indonesia untuk disalurkan ke desa desa yang selama ini minim daging qurban.
“Sementara ada desa di perkotaan yang daging qurbannya melimpah,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui bahwa dayah Darul Fityan merupakan dayah terpadu yang dipadukan antara kurikulum dayah dengan kurikulum perguruan Tinggi (S1) bahwa semua santri yang ikut mondok wajib mengikuti kuliah S1, meskipun juga tetap menerima kalau hanya memilih mondok semata (Red)