Oleh Bung Syarif*
Hai sobat muda yang super, setelah lama kita libur panjang, pasca Idul Fitri kembali bersua. Sebelumnya saya ucapkan Selamat beraktivitas, tetap semangat dan mohon maaf lahir dan batin ya.
Episode kali ini kita ulas “Al Muhaimin” ini dipahami bahwa Allah adalah zat yang memelihara dengan pemeliharaan yang sempurna dan maha mengawasi dengan pengawasan yang sempurna. Dimana saja kita berada tidak luput dari pengawasan Allah.
Allah berfirman; Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Menganuriakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha Perkasa, yang Maha Kuasa, yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (QS. Al Hasr; 23)
Allah memiliki segala makhluk-Nya dengan sangat teliti, sehingga tidak ada sekecilpun keberadaan makhluk yang luput dari pemeliharaan dan pengawasan-Nya. Karna itu sebagian besar makhluk-Nya bertasbih kepada Allah dengan caranya masing-masing, sebagai bagian dari bentuk kesyukuran kepada Allah.
Allah senantiasa mengatur siklus kehidupan Alam jagad raya ini dengan harmoni. Terkadang kita tidak menyadari akibat keserakahan dan ketamakan kita, alam jagad raya kita rusak dengan berbagai cara demi cuan. Alam dirusak, lingkungan di rusak, pohon-pohon ditepang, gunung digunduli akibat keserakahan manusia. Hai gaes, tidak ada hal ikhwal yang berada diluar jangkauan pengawasan Allah.
Karna itulah mari kita segarkan kembali akhlak mensyukuri Al Muhaimin baik dengan hati, lisan maupun dengan perbuatan nyata dengan cara sebagai berikut:
Pertama, menyakini sepenuh hati bahwa Allah adalah zat yang maha memelihara makhluk-Nya dan mencukupi segala kebutuhannya, terutama bagi hamba-hamban-Nya yang beriman kepada –Nya
Kedua, mensyukuri Al Muhaimin dengan senantiasa memuji-Nya dengan senantiasa bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil `alamin, Allah telah memelihara kita dan mencukupkan kebutuhan hidup kita. Disamping itu, Allah juga terus bersama kita sehingga pengawasan-Nya sejatinya melekat dan sangat dekat.
Ketiga, mensyukuri Al Muhaimi dengan tindakan nyata yaitu meneladani dan mengukuhkannya dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya menjadikan pribadi yang dapat menjaga dan merawat alam semesta, pribadi yang bertanggungjawab memelihara dan mencukupi kebutuhan hidup diri, keluarga dan sesamanya. Serta istiqamah dalam pengawasan terhadap amanah yang dibebankan atas amahan yang diberikan pada kita. Intinya adalah Istiqamah dalam menjadi pribadi yang berbudi luhur, tidak merusak alam dan lingkungan sekitar.
*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Fasilitator (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Mantan Aktivis`98, Penggiat LBH, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Wakil Sekretaris DPW Syarikat Islam Aceh, Fungsionaris DPD KNPI Aceh, Majelis Wilayah KAHMI Aceh.