Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa`aduddin Djamal membuka acara Rapat Koordinasi Pimpinan Dayah Kota Banda Aceh, Senin (4/10/2017) di Aula Madani Balai Kota Banda Aceh.
Acara ini diselenggarakan Dinas Pendidikan Dayah (DPD) Kota Banda Aceh yang dihadiri oleh unsur pimpinan dayah se kota Banda Aceh dengan tema "Revitalisasi Dayah dan Kemandirian Ekonomi Dayah serta melahirkan Santri Berwawasan Internasional dan Berkepribadian ke-Acehan".
Illiza dalam sambutannya mengucapkan rasa terima kasih kepada alim ulama, teungku-teungku Dayah, dan DPRK Kota Banda Aceh yang telah memberikan saran dan dukungan sehingga lahir DPD Kota Banda Aceh yang merupakan dinas baru pertama di Aceh.
“ini merupakan salah satu bentuk kemajuan di kota ini, lahirnya Dinas Pendidikan Dayah menjadi contoh bagi daerah lainnya sebagai bentuk perhatian khusus pemerintah Banda Aceh untuk pendidikan Dayah, mengingat perkembangan Dayah baik modern maupun Salafi (tradisional) terus berkembang di Banda Aceh,”ujar Illiza.
Illiza melanjutkan perkembangan Dayah di Banda Aceh saat ini sudah sangat pesat yang telah masuk ke tengah-tengah masyarakat kota, ia mencontohkan di Gampong Lamlagang yang punya 4 Dayah dalam satu desa tersebut. Oleh karena itu sangat butuh perhatian khusus pemerintah untuk membantu perkembangan ini agar dapat membentuk karakter islami dalam masyarakat.
Ia berharap DPD Kota Banda Aceh segera membuat database dayah-dayah yang ada di seluruh kota Banda Aceh. Ini akan membantu siapa saja ingin mengetahui profil Dayah dapat melihat di website.
"Banda Aceh sudah menjadi Cyber City, ini telah kita terapkan di seluruh mesjid dengan membuat website, dan ini juga harus diterapkan di Dayah,” harapnya.
Selain itu, Illiza mengatakan sisi ekonomi juga sangat perlu diperhatikan untuk membentuk kemandirian ekonomi Dayah. Hal ini dapat diterapkan dengan membuat pelatihan pemberdayaan ekonomi bekerjasama dengan dinas-dinas terkait. “Jika telah mandiri di sisi ekonomi, ini akan membantu kelancaran proses pendidikan dan dakwah,” imbuhnya.
Dalam rapat koordinasi ini Illiza berharap lahirnya sebuah organisasi untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi antar Dayah maupun dengan pemerintah. Hal ini juga akan membantu DPD untuk mengetahui apa kebutuhan dan kekurangan Dayah yang perlu dibenahi.
“Pendidikan Islam terus kita bangun untuk menjadikan kota ini menjadi Kota baldatun thayyibatun warabbul ghafur. Kita akan membangun generasi Qurani yg kuat menghadapi era global, jika aqidah lemah maka lemahlah negeri ini. Rasulullah telah membangun aqidah selama 13 tahun di Mekah, ini sedang kita coba rintis kembali,” kata Illiza.
Plt kepala Dinas Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh Zahrul Fajri melaporkan sejumlah 29 pimpinan Dayah dari seluruh kota Banda Aceh mengikuti rapat ini. Ia mengatakan cara ini bertujuan untuk ajang silaturrahmi antara pimpinan Dayah dan unsur pemerintah Kota Banda Aceh.
“Kita juga akan mendengarkan masukan dari pimpinan Dayah untuk menyusun butir-butir rekomendasi penyusunan program kerja ke depan, mendorong terwujudnya regulasi pendidikan Dayah Kota Banda Aceh, merumuskan kebijakan strategis untuk meningkatkan kualitas santri dan tenaga pengajar,” kata Zahrul.
Acara ini menghadirkan 2 pemateri yaitu Asisten administrasi Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Bachtiar SSos dan Kepala Kanmenag Banda Aceh, H Amiruddin MA. Turut hadir perwakilan dari Majelis Adat Aceh (MAA), Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan Baitul Mal Kota Banda Aceh. (Hfz)