Oleh Bung Syarif*
Sahabat yang super tak terasa umur kita semakin hari semakin berkurang sisa hidupnya. Semakin lanjut usia kita, sejatinya semakin dekat kita dengan kematian. Karna itulah sudah sepantasnya kita mengenal sang pencipta. Maka dari itu episode ke-11 kita membahas “Al Khaliq”. Secara bahasa dipahami sebagai zat yang Maha Pencipta. Zat yang menciptakan segala yang ada dan mungkin ada di seluruh jagad raya ini.
Seluruh Alam beserta isinya sudah sepantasnya tunduk dan patuh pada-Nya. Berbagai ragam makhluk ciptaan-Nya berbagai ragam tumbuhan dan buah-buahan yang kita makan itu semua ada karna sang pencipta, sejatinya seorang hamba patuh, bersyukur dan taat akan perintah-Nya, hanya saja ada makhluk ciptaan Yang Maha Kuasa tak “seumateh” dan bermental pembangkang, kufur akan nikmat yang telah Allah berikan. Salah satu diantara makhluk ciptaan Allah yang tak “seumateh” adalah manusia.
Al Khaliq juga disandingkan dengan nama lain yang setara sebagaimana dinukilkan dalam QS. Al Hasyr: 23-24, Allah berfirman; “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk Rupa, yang Mempunyai Asmaul Husna, bertasbih kepada-Nya apa yang dilangit dan bumi, Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijak Sana.
Karna itulah kita mesti mengenali dan memahami akhlak dalam menipestasi mensyukuri Al Khaliq dalam kehidupan sehari hari sebagai berikut:
Pertama, menyakini sepenuh hati bahwa Allah adalah Zat Maha Pencitpa, Maha Kreatif dan Inovatif, Allah menciptakan segala sesuatu tanpa ada pertolongan makhluk lain. Seluruh penciptaan Allah sangat sempurna,tidak ada penciptaan yang sia-sia.
Kedua, mensyukuri Al Khaliq dengan terus memuji-Nya seranya memperbantak ungkapan alhamdulillahirabbil `alamin. Allah yang Maha Pencipta telah mengilhami manusia untuk berinovasi dalam membuat dan mengolah sesuatu menjadi bernilai guna dan menghasilkan cuan.Mengolah kayu menjadi kursi, mobil, perahu dan sebagainya. Megolah besi menjadi pesawat terbang, aneka senjata perang, baja, jembatan dan sebagainya, mengolah tanah menjadi batu bata, perkakas rumah tangga dan bangunan yang megah dan mewah, serta mengolah berbagai hasil ciptaan Allah menjadi dollar dan cuan yang melimpah yang pada akhirnya saling gontok-gontokan dan terjadinya peperangan akibat keserakahan dan ketamakan. Sebut saja Kaum Zionis, Israel yang terus menjajah bangsa palestina di Gaza.
Ketiga, mensyukuri Al Khaliq dengan tindakan nyata dengan meneladani dan mengukuhkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan praktek berbuat baik dan terus berkreasi dan berinovasi dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Tidak berbuat kerusakan dimuka bumi. Senantiasa menolong sesama. Memaksimalkan keilmuannya untuk kemaslahatan umat. Membangun berbagai fasilitas publik, membuat jalan gelap menjadi terang dengan pelayanan listrik. Berbagai bentuk kreativitas manusia dalam menciptakan listrik, alat komunikasi, alat transportasi. Itu semua berkat nur Ilahi yang mengkristal pada sanubari insan. Karna itulah kita mesti bersyukur atas anugerah Ilmu yang diberikan pada seorang hamba. Dengan keilmuan ini pula manusia terus berkreasi dan berinovasi.
*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Fasilitator Program Dayah Ramah Anak Terintegrasi (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Mantan Aktivis`98, Penggiat LBH, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Wakil Sekretaris DPW Syarikat Islam Aceh, Fungsionaris DPD KNPI Aceh, Majelis Wilayah KAHMI Aceh.