Meriahnya Malam Resepsi HUT Kota Banda Aceh Ke-813

Malam Resepsi HUT Kota Banda Aceh ke-813 yang digelar di Taman Bustanussalatin (Taman Sari), Sabtu (5/5/2018), berlangsung meriah.

Beragam penampilan seni budaya di pentas utama berhasil menyedot perhatian ribuan warga kota. Pameran produk ekonomi kreatif yang juga tengah berlangsung di sana semakin menyemarakkan suasana.

Malam tadi, Pemerintah Kota Banda Aceh menyerahkan penghargaan khusus kepada para pihak yang selama ini dinilai telah berkontribusi positif bagi kemajuan kota. Mulai dari pihak perbankan, guru, tokoh olahraga, komunitas, hingga juru parkir teladan dianugerahi Banda Aceh Award 2018.

Banda Aceh Award 2018 diserahkan langsung oleh Wali Kota Aminullah bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin didampingi unsur Muspida Banda Aceh. Bukan hanya itu, juga dibagikan hadiah bagi para pemenang aneka lomba yang digelar Pemko Banda Aceh dalam rangka hari jadi Banda Aceh ke-813.

Ketua panitia pelaksana Iskandar menyebutkan rangkaian acara HUT Banda Aceh tahun ini dilaksanakan selama 22 hari mulai 14 April-5 Mei 2018. “Total ada 29 kegiatan yang kita gelar dengan melibatkan seluruh stakeholder dan elemen masyarakat.”

“Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain pengecatan bangunan, jalan santai, zikir akbar, MTQ dan ragam kegiatan keagamaan lainnya, bakti sosial, turnamen olahraga, pasar murah, pekan kreatif hingga aneka lomba yang turut melibatkan kaum difabel,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banda Aceh ini.

Menurutnya, semua event yang melibatkan banyak pihak itu disambut antusias oleh warga kota. “Selain sebagai hiburan bagi warga, rangkaian kegiatan ini juga berdampak pada peningkatan sektor ekonomi dan pariwisata. Dan yang tak kalah penting menumbuhkan kembali cinta masyarakat kepada Banda Aceh,” katanya seraya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak telah menyukseskan rangkaian acara HUT Banda Aceh 813.

Aminullah: “I Love Banda Aceh”

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dalam sambutannya mengatakan tema peringatan hari lahir Kota Banda Aceh ke-813 tahun ini adalah  ”I Love Banda Aceh.”  “Tema ini dipilih dengan satu asumsi, bahwa kota ini hanya bisa dibangun menuju kegemilangan dengan satu kata yaitu cinta.”

“Di dalam cinta ada kasih sayang, ada inspirasi, ada motivasi, ada kerjasama, ada musyawarah dan gotong-royong. Di dalam cinta juga ada kepedulian, perhatian dan saling mengisi serta saling mengingatkan,” katanya.

Melalui gerakan tersebut, dirinya bersama sang wakil Zainal Arifin ingin menegaskan komitmen mencintai Banda Aceh dengan suatu kerja keras. “Komitmen ini tidak hanya pada satu ruang lingkup saja, melainkan juga meliputi berbagai bidang. Komitmen ini juga sekaligus sebagai apresiasi kami kepada sejarah besar Banda Aceh bersama dengan warganya, yang tiada henti mencintai kotanya, baik dalam suka maupun dalam duka.”

Pada momen HUT Banda Aceh ke-813, sambung Aminullah, pihaknya juga telah mewujudkan salah satu janji kami yang juga merupakan penghormatan dan penghargaan kami kepada mantan Wali Kota Banda Aceh sekaligus Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh, almarhum Mawardy Nurdin.

“Kita tak bisa pungkiri, bahwa jasa beliau teramat besar dalam membangun kota Banda Aceh pasca musibah gempa dan tsunami, baik saat ditunjuk sebagai pelaksana tugas wali kota maupun ketika terpilih sebagai wali kota definitif bersama Ibu Illiza Sa’aduddin Djamal selaku wakil wali kota.”

“Beliau telah membuktikan cintanya pada kota ini melalui gerak cepat dan merangkul banyak pihak untuk terlibat langsung dalam membangun Banda Aceh dari puing-puing kehancuran menjadi kota yang elok dipandang dan memiliki tatanan kehidupan yang maju, beradab dan modern,” sambungnya lagi.

“Atas dasar itu, kami atas nama Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan apresiasi khusus kepada beliau dengan memberi nama Gedung A Balai Kota Banda Aceh sebagai Gedung Mawardy Nurdin,” katanya.

Pada kesempatan itu, wali kota kembali mengajak semua pihak dan seluruh masyarakat Banda Aceh untuk senantiasa mencintai produk asli Banda Aceh dengan cara memakai atau mengonsumsinya. “Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi?”

Dirinya juga mengajak warga kota untuk senantiasa mempromosikan objek wisata kuliner dan barang produksi Banda Aceh yang bercita rasa tinggi dan berkulitas baik. “Tanpa bantuan dari seluruh elemen kota, mustahil roda perekonomian akan berputar dengan lebih cepat melalui multiplier effectyang ditimbulkan oleh konsumsi wisatawan domestik maupun manca negara,” pungkasnya.

Daftar Penerima Banda Aceh Award 2018:

  • Sponsor Utama HUT Kota Banda Aceh dan Car Free Day (PT. Dunia Barusa, Bank Aceh Syariah, Serambi Indonesia, BRI, BNI, Sirup Sarang Tawon, PDAM Tirta Daroy, Kantor Pajak Banda Aceh)
  • BUMN Pendukung Program Smart City Banda Aceh (PT. Telkom Tbk)
  • Komunitas Peduli Lingkungan (Forum Kolaborasi Komunitas, Aceh Zero Waste, Earth Hour, Sahabat Laut, Komunitas TKA, Kophi Aceh, Sahabat Hijau, Genpi Aceh, Sobat Hijau, P3L )
  • Lembaga/Komunitas Pendukung Perkembangan Ekonomi Kreatif (Center for Creative Industry of Syiahkuala University [CCIS], Digital Lounge [DILO] Banda Aceh)
  • Gampong Terbersih 2018 (Gampong Surien, Gampong Lambhuk, Gampong Peulanggahan)
  • Juru Parkir Teladan 2018 (Supriyadi, Zainuddin, M Dan)
  • Anggota Satpol PPP/WH Teladan Non PNS 2018 (Muhammad Hanafiah, Muhammad Muda)
  • Pendidik dan Tenaga Kependidikan Teladan (Rohani, Mulyadi, Husnawati, Ruwaida, Nurlena, Sabar Risdadai, Mukhlis, Hasbullah, Fadhilah)
  • Hotel/Restoran/RM/Café/ Tempat Hiburan Taat Pajak (Hotel Oasis, Hotel Grand Pertama Hati, Grand Arabia Hotel, Hotel Seventeen, J.Co Donuts & Café, Rumah Makan Hasan, Restoran NEO, Koki Sunda Abadi, Amazone Family Enternaintment)
  • Gampong Taat Pajak Bumi dan Bangunan (Gampong Keudah, Gampong Lambung)
  • Duta Lingkungan Hidup Kota Banda Aceh 2018 (M Saeef Seena, Disa Mastura, Farras Rolanda Nasri, Fazzira Indah Karenia, Ariq Murfid, Siti Sarah Safira)
  • Tokoh Peduli Olahraga (Nazaruddin, T Tjut Arifin, Mohd Amin)
  • Pegiat Sastra Aceh (D Keumalawati) (Jun/humas)