Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Dr Dr Bustami Usman SH MAP MSi, mengulangi bahwa anggaran bagi santri di Aceh juga masih diutamakan bagi anak yatim, dan peserta didik di dayah yang kurang mampu.
Kabar itu diulanginya, dalam Rakor Perencanaan dan Program PD Pontren 2017, saat menjadi narasumber yang diwakili Kabid Pemberdayaan Santi Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Drs H Sahlan M Diah.
Saat diskusi, satu peserta dari Simeulue, menanyakan soal penyamarataan anggaran dan peruntukan untuk daerah terluar, atau kepulauan, (idealnya) sama dengan daerah 'daratan'.
Peserta lain haraplan, ke depan, anggaran yang banyak mohon fokuskan pada nonfisik. "Kapan fisik akan selesai? Bangun lagi, tapi mental penggunanya gersang," tanya.
Selain itu, ada juga yang menyorot 'adanya kesan tumpang tindih antara Dinas Pendidikan Dayah, Kemenag dan lainnya, serta aspek fisik antara Bappeda dan Dinsos'. Bahkan ada yang menanyakan makna pemberdayaan selama ini, bagi dayah yang luput bantuan, padahal belum dientrikan ke pemerintah, karena persyaratan yang masih rendah.
Sebelum materi inti, Kadis jelaskan nomenklatur baru Badan Dayah. "Sesuai dengan Pergub Aceh Nomor 132, maka Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah (BPPD) menjadi Dinas Pendidikan Dayah Aceh," jelasnya di hadapan Kakankemenag, Kadis/Kabag/Kabi Pendidikan Dayah, Kasi Pakis/Kasi Pendis/PD dan lainnya.
Sebelumnya regulasi pembentukan BPPD, antara lain berdasarkan Pergub NAD No 20/2008.
Lanjutannya di Rocky Hotel Padang, "Dalam periode 2012-2016 ada tujuh program utama. Ada Program Pendidikan Dayah dengan pengadaan kitab/buku Pendidikan Tinggi. Dan pengadaan alat praktek/peraga santri 2016 ada 45 paket."
Ada Program Peningkatan Sarana dan Prasana Dayah. Ada 914 paket untuk Dayah/Balai Pengajian/BP berupa sarpras
peningkatan mutu Pendidikan Dayah. Pada 2016 ada 7.395 teungku/guru yang mendapat insentif. Sedangkan pada 2015 ada 5.680 teungku.
"Di daerah terpencil ada 50 teungku/guru yang mendapat insentif," sambungnya, dalam acara yang sebelumnya dibuka resmi Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh.
Ada juga Program Pemberdayaan Santri. "Bahkan ada 40 pelatihan komputer bagi santri pada tahun lalu. Sebelumnya bahkan ada 40 pakeh untuk B Inggris.
Lanjut, Program Pembinaan Manajemen Dayah, dengan 50 paket dalam 2016. Juga ada Program Litbang Dayah dan monev ke daerah. Akhirnya, ada Program Peningkatan Kualitas dan Pengembangan Dayah. (AZ)