Banda Aceh-Perkembangan teknologi yang sangat pesat, dapat mengubah seluruh aspek kehidupan, termasuk cara pandang masyarakat terhadap pendidikan di dayah. Hal ini membuat para pengurus dayah dalam mendidik para santri dan santriwatinya harus mulai adaptif dan familiar memanfaatkan teknologi.
jika kemajuan teknologi tidak direspons dengan agresif, maka pendidikan dayah akan tertinggal jauh dengan lembaga pendidikan pada umumnya. Inilah yang kemudian menjadi tantangan dayah-dayah saat ini.
Dayah atau Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mendidik dan menggembleng para santri dan santriwati. Salah satunya dengan menjadikannya sebagai seorang yang pintar mengaji dan juru dakwah agama bagi kalangan masyarakat luas.
Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian gaya hidup sehari-hari banyak orang. Sebut saja sosial media yang telah membagi manusia ke dalam dua dunia, yakni dunia nyata dan maya.
Hal ini penting untuk disikapi pondok pesantren mengingat kemajuan tersebut selalu memiliki dampak negatif di samping positif. ‘’Teknologi haruslah menjadi media transformasi nilai-nilai positif dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan secara terus-menerus. Termasuk bagi pondok pesantren.
Jadi pondok pesantren harus merespon kemajuan tersebut dengan bijak. Salah satu pilihannya adalah memanfaatkan teknologi sebagai media untuk memaksimalkan pengembangan keilmuan para santri dan santriwati, termasuk sebagai media dakwah. Dengan demikian, santri dan santriwati sebagai produk pondok pesantren, haruslah mulai belajar hal-hal baru, utamanya teknologi.

Karena dapat kita definisikan bahwa, santri dan santriwati hari ini bukan hanya yang pandai membaca kitab kuning, namun gagap teknologi. Bukan pula mereka yang hanya paham ilmu ulama salaf tanpa tahu ilmu ulama kholaf. Begitulah kurang lebihnya.
Santri dan santriwati yang baik harus sesuai tuntutan sosial. Mereka harus paham terhadap kenyataan, mengerti situasi kekinian, dapat menyelesaikan problem sosial dengan sikap arif dan berlandaskan hukum yang benar, tanpa terlepas dari tradisi yang dipegang oleh ulama terdahulu.
Di sinilah peran pondok pesantren untuk mencetak santri dan santriwati yang diharapkan itu. Sudah waktunya pondok pesantren dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah santri dan santriwati menuntut ilmu, memperluas ruang dawah pondok pesantren dan mempertimbangkan efektivitas belajar. (ZF)