Jakarta – Bahaya penyalahgunaan narkoba sangat mengancam generasi muda. Dalam hal ini termasuk para santri di pesantren yang notabene diisi oleh kalangan muda. Selain berperan penting dalam mencetak generasi yang teguh dalam pemahaman agama, pesantren juga diminta untuk bersama memberantas penyalahgunaan narkoba.(03/07/2020)
Demikian disampaikan Emma Suryaningtyas, pembicara dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta dalam acara Halaqah Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara tahap II di Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, baru-baru ini. Kegiatan yang menghadirkan sekitar 100 ulama dan cendekiawan se-nusantara itu dibekali juga dengan wawasan tentang anti-narkona.
Menurut Emma, membela negara bisa dilakukan dengan cara menyelamatkan generasi muda bangsa dari bahaya narkoba. “Bela negara itu kita menyelamatkan kalangan muda diantara kita, menyelamatkan santri-santri kita dari narkoba,” ujarnya.
Emma berharap kepada para ulama pesantren dan santri untuk menjadi pegiat-pegiat anti narkoba. Ia juga berharap agar para ulama di sela-sela tausyiahnya paling tidak bisa selalu menyelelipkan materi tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
“Kita berharap kiai-kiai bisa menjadi pegiat anti narkoba, sehingga bisa menyampaikan kepada para santrinya untuk menjadi kader-kader anti-narkoba,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Muhammad Yusron Shidqi mengatakan, pesantren merupakan sarana pendidikan yang paling baik bagi setiap generasi muda yang sangat rentan untuk menjadi penngguna narkoba.
Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Yusron ini, setidaknya ada tiga hal yang dapat menimbulkan kerusakan akibat narkoba, yaitu masa muda, masa senggang, dan uang. Jika ketiga hal itu berkumpul, maka tinggal menunggu datangnya kerusakan itu. “Kalau anak muda punya waktu kosong, punya duit, narkoba itu tinggal menunggu kapan datangnya narkoba itu,” katanya.
Putra bungsu almarhum KH Hasyim Muzadi ini menambahkan, selama ini para ulama pesantren mempunyai peran penting untuk membentengi santri-santrinya terhadap narkoba. Karena itu, kata dia, generasi muda yang belajar di pesantren hampir tidak ada yang candu terhadap barang haram tersebut.
“Makanya orang-orang yang dididik di pesantren akan lebih bersih atau hampir tidak ada yang menggunakan narkoba. Jadi, peran kiai memang tidak secara langsung untuk menyelesaikan narkoba itu, tapi lebih kepada usaha preventifnya,” tutupnya. (DU)