Keberadaan dayah di Aceh adalah suatu hal yang sangat penting karena lembaga itu akan melahirkan kader-kader qur’ani yang berkualitas untuk menjadi pemimpin di masa depan. Karenanya, pembinaan dayah menjadi salah satu program yang diprioritaskan oleh Pemerintah Aceh.
“Dayah dapat diibaratkan sebagai pabrik yang akan melahirkan calon pemimpin Aceh masa depan,” ujar gubernur. Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah, ujar Gubernur Zaini akan terus memberi perhatian terhadap pengembangan dayah dan Pesantren di Aceh. Perhatian tersebut bisa berupa bantuan fisik atau pun bantuan berupa program penguatan dan pemberdayaan, seperti pembinaan manajemen dan kelembagaan Dayah.
“Termasuk pemberian insentif bagi guru dayah dan penguatan dayah perbatasan.”Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, dalam sambutan singkatnya pada acara peringatan maulid nabi Muhammad SAW, serta penanaman perdana talas satoimo, di Komplek Yayasan Pendidikan Islam, Ummul Ayman, Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Kamis 7 April 2016.
Tahun ini Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan dayah telah mengalokasikan dana sebesar Rp230 miliar, untuk berbagai program penguatan dan pengembangan Dayah Aceh. Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan kesempatan bagi santri dayah untuk memperoleh beasiswa baik di dalam maupun di luar negeri