Pantai Ceureumen Setelah 144 Tahun

Ulee Lheue- Disini pada tanggal 5 April 1873 Mayor Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler mendaratkan pasukannya. Pantai Ceureumen menjadi saksi kedatangan 3200 pasukan Belanda dengan 168 perwira. Sementara dilepas pantai, Kapal Induk Belanda Citadel van Antwerpen diiringi kapal perang Marnix, Coehorn, dan Siak terus menggempur pertahanan laut Aceh.

Kini pantai yang pernah digulung rata oleh gelombang raya ie beuna Tsunami pada desember 2004 telah bersolek diri. Pantainya teduh dengan pohon cemara melambai, jalan-jalan dipermak dan sebuah Meunasah kecil berdiri. Setiap hari libur pantai ini ramai dikunjungi warga.

Pagi itu ahad 10/12 saya bersama Punggawa M Syarif mengunjugi pantai Ceureumen yang bersejarah. Terletak di barat Banda Aceh jalur menuju pelabuhan Ulee Lheue. Suasana teduh dan nyaman terasa ketika memutar roda sepeda di kawasan ini.

Hanya saja tidak ada tanda papan pengingat akan kenangan 5 April 1873 di pantai ini, padahal nama pantai ini tercatat rapi dalam buku-buku sejarah yang ditulis oleh banyak penulis Eropa.

Berikut suasana sebagian pantai Ceureumen yang sudah dipugar oleh pemilik lahan (HP)