Ngaji Asmaul Husna (Episode 12)

Oleh Bung Syarif*

Sahabat yang super, kali ini kita membahas tentang “Al Baari`”. Dipahami sebagai perencana, penata dan pencipta. Karna itu Allah diyakini sebagai perencana, penata yang sempurna, ketelitian dan keserasian. Penciptaan alam dengan indah dan tertata rapi dengan sempurna.

Dengan Al Baari` Allah yang maha mengadakan semua makhluk sesuai dengan yang direncanakan-Nya, sesuai dengan kegunaan dan tujuannya masing-masing. Dialah yang menciptakan seluruh alam jagad raya ini selaras dan tertata dengan rapi sesuai fungsinya masing-masing.

Berbeda dengan Al Khaliq yang cenderung bersifat general untuk makna mencipta, maka Al Baari` cenderung bersifat spesifik, terencana dan jelas untuk makna menjadikan atau mengadakan. Sehingga ada ulama yang berpendapat bahwa Al Khaliq itu digunakan untuk menunjukkan penciptaan Allah semuanya, tetapi Al Baari` lebih diistimewakan pada penciptaan makhluk hidup dan tidak  termasuk benda-benda mati yang sudah terelaborasi pada Al Khaliq.

Dalam konteks penciptaan makhluk hidup, Allah benar-benar maha pencipta kebaruan. Semua makhluk hidup tidak ada contoh sebelumnya yang dapat ditiru. Dengan demikian Allah adalah zat yang Maha inisiatif, Inovatif dan kreatif.

Nama Al Baari` juga disandingkan dengan nama-nama lain sebagai mana firman Allah dalam QS Al Hasr;23-24 yang artinya: “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang maha suci, maha sejahtera, yang mengaruniakan keamanan, yang maha memelihara, yang maha perkasa, yang maha kuasa, yang memiliki maha keagungan, maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan, Dialah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, yang mempunyai asmaul husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada dilangit dan di bumi. Dan Dialah yang maha perkasa lagi bijaksana.

Untuk itulah maka sejatinya kita mensyukuri Al Baari` baik di hati, lisan maupun perbuata dalam kehidupan dengan carai sebagai berikut;

Pertama, menyakini sepenuh hati bahwa Allah adalah zat yang maha keatif, inovatif dalam penciptaan-Nya tanpa meniru dan dilakukan dengan teliti dan sempurna.

Kedua, mensyukuri Al Baari` dengan terus mengucapkan alhamdulillahirabbil `alamin, Allah sang maha pencipta yang sempurna tanpa kecacatan.

Ketiga, mensyukuri Al Baari` dengan tindakan nyata yaitu meneladani dan mengukuhkannya dalam kehidupan yang sehari-hari seperti menjadi insan yang senantiasa berbuat kebaikan, menciptakan sesuatu sesuai tupoksi dan kewenangan yang dimilikinya dengan sempurna, jangan cilet-cilet. Apalagi memamfaatkan jabatan dan kewenangan publik untuk merusak alam sekitarnya. Jadilah insan yang senantiasa memberikan kemaslahatan bagi ummat dan alam semesta. Jangan merusak lingkungan demi meraih cuan.

*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin, Fasilitator Program Dayah Ramah Anak Terintegrasi (Pro DAI) YaHijau-Unicef, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry, Mantan Aktivis`98, Penggiat LBH, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Ketum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Mantan Ketum DPD Jaringan Nusantara Aceh, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Wakil Sekretaris DPW Syarikat Islam Aceh, Fungsionaris DPD KNPI Aceh, Majelis Wilayah KAHMI Aceh.