Ngaji Al-Qur`an (Episode 1)

Oleh Bung Syarif*

Kumulai tulisan ini dengan membaca lafadz “bismillahirrahmanirrahim”, ini hanyalah ulasan ringan soal tema Al Qur`an. Episode pertama mengangkat tema ;”Al-Qur`an Mukjizat Peling Monumental Sepanjang Sejarah”.

Menurut Ibnu Abbas Al-Qur`an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna. Ia terdiri dari 30 juz, 114 surah, 6616 ayat, 77935 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf.

Kitab suci yang anggun dan bersahaja ini mengalami proses turun yang berangsur-angsur. Proses nuzulul qur`an sebanyak dua kali. Pertama: proses turun al-qur`an dari Luh Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia. Dalam proses ini al-Qur`an turun secara global tepat pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan dengan diiringi oleh para malaikat dibawah pimpinan malaikat Jibril secara berbondong-bondong.

Kedua proses turun al-Qur`an dari Baitul Izzah dilangit dunia ke dunia  yang diterima oleh Rasulullah SAW melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur –angsur (tadrij atau gradual). Prose kedua ini berlangsung selam 22 tahun, 2 bulan, 22 hari atau 23 tahun. 13 Tahun di Mekkah dan 10 Tahun di Madinah. Proses kedua ini yang perrama turun adalah Ayat 1-5 Surah Al Alaq.

Nama-nama surah dalam Al-Qur`an, batas tiap-tiap surah dan susunan ayatnya seperti tata urut mushaf al-Qur`an yang ada saat ini sifatnya adalah tauqifi yaitu suatu ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Al-Qur`an adalah mukjizat yang senantia terpelihara dan berlaku sepanjang zaman. Keuatentikannya tidak dapat diragukan lagi. Diksi dan narasinya sangat indah, agung dan mulia. Serta menjadi obat bagi manusia.

Al-Qur`an mengangkat kawan, menjatuhkan lawan

Sesungguhnya Allah mengangkat dengan kitab suci ini satu kaum dan menghinakan dengan kitab suci ini pula satu kaum yang lain (HR Muslim dari Umar Ibnu Khaththab r.a

Gladstone  pemimpin Partai Liberal Ingris yang juga orator kenamaan di abda ke-19 mengingatkan teman-temannya disuatu majelis “Selama Al-Qur`an dimasih ada dimuka bumi, maka jangan berharap dapat menundukkan kaum muslimin. Hal ini diamini Lord Carzon, “seorang Yahudi picik”

Abdul Halim Mahmud mantan Syeik Mesir mengatakan ; Para orientalis yang dari waktu kewaktu berusaha menunjukkan kelemahan Al-Qur`an., tidak mendapat celah sedikitpun keuatentikannya. Ketila ada orang-orang kafir yang pingin meragukan keuatentikan Al-Qur`an dengan mengahadirkan nabi-nabi palsu, malah makin menunjukkan ke ilmiahan al-Qur`an.

Umar Ibnu Kathab, mendengar untaian al-Qur`an keluar dari lisan Fathimah, adiknya dia tunduk dan bergegas ingin menemui Rasulullah SAW dan menyatakan masuk Islam. Usaid bin Hudhair dan Sa`ad bi Mu`az dua tokoh Kabilah Aus juga demikian. Usaid dengan wajah murkanya mendatangi dua dakwah Rusullullah sebelum ia masuk Islam. Ia bergetar hatinya ketika mendengar lantunan ayat suci al-Qur`an. Lantas bagaimana dengan kita? Apakah mengalami nasib yang sama, bergetar hatinya saat mendengar bacaan Al-Qur`an atau malah sebaliknya.

Salah satu cara jitu menghancurkan umat Islam adalah singkirkan bacaan Al-Qur`an dan ganti dengan hiruk pikuk dan musik menghibur. Penomena inilah yang sedang dicari kabilah Yahudi dan Israil. Atawa yang bersekuti dengan dua kabilah ini.

Banyak kalangan Ilmuan non muslim masuk Islam di era modern saat ia mengkaji al-Qur`an sebut saja Cat Steven, Steven Johnson, Ph,D, Jamil Bronson, Dawud Zwing, Harun Bear, Ahmad von Denver.

Generasi terdahulu awalnya generasi yang lemah, akan tetapi menjadi kuat setelah berpegang teguh pada sumber Ilahiyah (Al-Qur`an) dalam setiap aktivitas sosial, keagaman, politik, bisnis dan kenegaraan.

Sosok anak kecil yang miskin yaitu Abdullah bin Abbas, akhirnya terangkat marwahnya karna memahi dan punya keahlian di bidang Al-Qur`an. Ia akhirnya menjadi kaya dan disengani dengan Ilmunya. Al-Qur`an mengangkat derajat status budak kecil, cacat, miskin yang akhirnya menjadi mulia dan terhormat, Hal ini diakui oleh Sahabat Umar Ibnu Khattab Al Faruq. Yang pada akhirnya membangun jargon deklarasi :’” Kita dahulunya adalah kaum yang lemah, lalu Allah memuliakan kita dengan Islam, maka bilamana saai ini kita mencari kemuliaan selain Islam, niscaya Allah akan menghinakan kita.

Saatnya Iqra` bismirabbika.  Perintah membaca, mendalami, menelaah, meneliti harus dengan menyebut nama Tuhanmu. Ini memberikan isyarat dalam seluruh tindakan harus ihkals serta tidak keluar dari rambu-rambu Al-Qur`an yang menjadi pedoman hidup kita. Mumpung selama bulan Ramadhan perbanyak bacaan al-Qur`an-nya, pahami dan amalkan walau hanya satu ayat itu lebih baik bagimu. Dari pada kamu hanya membacanya saja, tidak dipahami dan tidak diamalkan.

*Penulis adalah Mantan Ketua Umum Remaja Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Mantan Sekjen DPP ISKADA Aceh, Alumni Lemhannas Pemuda Angkatan I, Dosen FSH UIN Ar-Raniry, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin (DTI)