Menyapa Tgk. Mulyadi, Pimpinan Dayah Raudhatul Jannah

Oleh Muhammad Syarif*

Ramadhan ke-3 bersama legendaris, kuda merah meluncur dengan kecepatan rata-rata. Menyapa Tgk. Mulyadi, Pimpinan Dayah Raudhatul Jannah Gampong Ilie, Kecamatan Ulee Kareng. Dayah yang didirikan sejak tahun 1976 oleh alm Tgk Syamsuddin Hasyim (Pak Cik) beliau adalah guru yang sekaligus sebagai kepala Sekolah Dasar di Desa Lam reung Kabupaten Aceh Besar.  Saat itu beliau mendirikan balai kayu yg sangat sederhana di tanah milik beliau sendiri, dengan hanya memakai lampu teplok beliau mengajari pendidikan agama kpd anakanak Gampong Ilie dan Gampong sekitarnya.

Sosok Syamsuddin Hasyeim ( pak ciek) yang lahir di Gampong Ilie Ulee Kareng Banda Aceh sekitar Tahun 1942. Beliau mempupunyai seorang isteri yang dikaruniai 2 putra dan 4 puteri. Di Balai ini terdengar sanyup-sayup lantunan Al-Quran, tilawah, Beut kitab (kitab Akhlak, Masailal Muhtadin sampai kitab kuning ) juga belajar ilmu tajwid dan tasawuf beliau ajarkan sesuai tingkatannya serta kisasul ambiya

Pengajian di tempat tersebut di jadwalkan pada malam hari, mulai dari Magrib sampai pukul shalat Isya atau pukul 09.00 malam. Jarak dari tempat pengajian ke rumah anak-anak tidaklah jauh untuk warga Gampong Ilie sehingga mereka lebih memilih jalan kaki apalagi saat itu memang masih sedikit yang memiliki kereta atau kendaraan.

Dayah Raudhatul Jannah Gampong Ilie pada masanya dinilai mampu mewarnai berbagai event, terutama melahirkan insan qur`ani. Hari senin sekitar pukul 10 pagi tepatnya tanggal 26 Desember 2005 beliau dipanggil kembali menghadap Ilahi Raabbi. Tak ada tanda- tanda beliau akan meninggalkan dunia ini. Saat itu beliau masih melakukan aktivitas seperti biasanya. Banyak orang seakan tak percaya beliau telah tiada.

Tapi itulah janji Allah tidak akan memperlambat ataupun mempercepat jika saat maut menjemput. Pasca orang tuanya meninggal, tradisi kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya, Tgk. Mulyadi Syamsuddin. Alumnus Fakultas Dakwah Perguruan Tinggi IAIN Ar Raniry Darussalam Banda Aceh. menukilkah kisah panjang soal cikal bakal terbentuknya Dayah ini.

Di Balai inilah kami mendidik generasi Islami, ungkap Tgk. Mulyadi yang juga salah seorang karyawan PDAM Tirta Daroy saat kami bincang-bincang, Kamis, 15 April 2021. Kehadirian kami dengan legendaris disambut dengan gegap gempita.

Nampak aura berseri-seri saat kami menyampaikan hasrat pengembagan program santri tahfidz yang menjadi cita-citanya. Ia pun menyimak dengan runut setiap pesan yang kami sampaikan sesuai amanah Abah Lam Ateuk.  Kreu semangat, semoga Ramadhan berkah ini mimpinya tercapai, Amiin.

*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh