Membangun Kemandirian Ekonomi Dayah Melalui Kopentren

Koperasi Pondok Pesantren (Kopentren) untuk Aceh lebih dikenal Koperasi Dayah menjadi salah satu penompang kemandirian ekonomi Dayah, ungkap Muhammad Syarif, SHI, M.H Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh. Berdasarkan pengamatannya di Banda Aceh belum bayak Dayah yang telah memiliki Unit Usaha. Dari 41 Dayah di Banda Aceh baru 7 Dayah yang telah memilik Kopentren atau unit usaha dayah, salah satu diantaranya Dayah Darul Fikri Al-Waliyah.

Tentunya sejalan dengan harapan Wakil Presiden Kiyai Ma`ruf Amin di periode ini lahir 1.000 pengusaha yang berasal dari pondok pesantren. Dalam konteks ke-Acehan Muhammad Syarif mendorong dayah di Banda Aceh agar menghidupkan Koperasi sebagai bagian dari upaya mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dayah. Beberapa Dayah di Banda Aceh telah memiliki usaha dibidang Kemandirian Ekonomi diantaranya Babun Najah, Darul Ulum, Inshafuddin, Mabdaul Ulum Al Aziziyah, Markaz Al Ishlah Al Aziziyah, Madinatul Fata Al Athiyah serta Darul Fikri Al-Waliyah. Tentu kita mendorong Dayah yang lainnya juga memiliki unit Kopentren.

Sebagaimana kita ketahui, semua santri pasti manut, hormat dengan ustaznya, Sami'na Wa Atha'na (Kami mendengar dan kami taat). Kalau pengasuh Dayah memiliki unit usaha dipastikan kebutuhan santri akan tertalangi dan terpenuhi dengan baik minimal internal Dayah. Jika dimungkinkan disekitar lingkungan Dayah. Untuk itu pula Syarif berharap Dinas Perindagkop dan UKM Kota Banda Aceh juga memberikan pembinaan dan pemberian modal usaha agar Dayah-dayah di Banda Aceh suatu saat nantinya menjadi mandiri.