Kejadian Krueng Neng, Waspada Buat Kita Semua

Oleh M. Sanusi Madli (Operator Sidara Dayah Al Athiyah)

Pada Senin (12/8/2019) warga gampong Surin, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki tak dikenal, yang kemudian diketahui bernama Haris Ananda.

Almarhum ditemukan mengapung di sungai oleh masyarakat sekitar, berdasarkan laporan dari pihak kepolisian, HA diduga dibunuh oleh rekan-rekan sebayanya yang menurut usia mereka masih duduk di bangku sekolah, yang membuat miris adalah HA yang masih berusia pelajar ini dibunuh secara sadis dengan cara pengeroyokan ala preman kelas dunia.

Baca Juga :  Para Tersangka Pembunuhan Pelajar di Banda Aceh Berhasil Ditangkap

Menurut catatan kepolisian, tersangka berjumlah lebih kurang tujuh orang ini berusia belasan tahun, kategori mereka masih pelajar, ini yang membuat miris kita semua, dan harus menjadi catatan tersendiri terutama bagi orangtua, tenaga pendidik serta pemerintah, karena kisah seperti ini akan terus berlanjut bila tidak ada upaya antisipasi dari kita semua.

Baca juga:  Muspika Mesjid Raya Bantah Keras Beredarnya Dendeng Babi Produksi Aceh Besar

Kasus demi kasus yang melibatkan pelajar bukan kali ini saja terjadi di Aceh, di beberapa daerah kabupaten/kota di Aceh juga pernah terjadi pembunuhan sadis yang dilakukan oleh anak-anak usia remaja, kurikulum pendidikan dan aturan pengawasan terus diperbaharui, pendidikan karakter terus ditekan kan di sekolah-sekolah, namun karakter dan kenakalan remaja kita semakin tak terkendali.

Gaya pelajar yang sudah mirip para preman preman pasar, yang bergerak secara berkelompok kelompok, yang memiliki hobi tawuran, bully, usil dan tindakan tak bermoral lainnya terus menjadi hobi bagi mereka, gaya hidup seperti ini seolah olah tindakan yang membanggakan bagi mereka.

Karakter seperti ini akan terus tumbuh dan berkembang di kalangan pelajar kita, mereka yang nantinya akan menjadi orangtua, mereka yang akan menjadi pemimpin aceh masa depan, apa jadinya Aceh kedepan kalau dipimpin oleh generasi tak berkarakter seperti ini, generasi yang mengedepankan hidup bergaya rimba, maka tamatlah riwayat aceh sebagai negeri syariat serta gelaplah massa depan aceh, cerita gemilang masa lalu cukuplah hanya menjadi sejarah yang tercatat dilembaran lembaran usang di pustaka pustaka, hanya sebatas itu saja.

Oleh karena itu, kisah demi kisah yang terjadi sudah semestinya menjadi perhatian kita semua, para orangtua, tenaga pendidik serta pemerintah, sehingga kejadian yang melibatkan pelajar tidak lagi terjadi, sehingga keddepan lahir remaja yang memilik karakter yang baik, remaja yang produktif, sehingga aceh kedepan punya harapan untuk gemilang.

Para orangtua, untuk sedapat mungkin mendeteksi kenakalan remaja serta mengambil langkah langkah antisipasi sejak dini bila mengarah kepada prilaku yang tidak diharapkan, kepedulian dan edukasi terhadap anak perlu ditingkatkan, dan yang paling penting adalah merangkul mereka dengan penuh kasih sayang, menunjukkan kepedulian terhadap mereka dan mengajak anak untuk berdiskusi, sehingga anak dapat terbuka dan merasa aman saat berbicara.

Orangtua juga perlu mengupayakan supaya anak nya belajar agama di dayah dayah atau pesantren yang ada, sehingga anak-anak kita memahami agama yang insya Allah akan membentuk karakter mereka, pendidikan umum saja tidak cukup untuk melahirkan anak yang baik, mereka harus dikuatkan dengan pemahaman agama.

Orangtua juga perlu mengetahui kebiasaan anak-anak, karena kuat indikasi, kenakalan remaja terjadi akibat tontonan mereka, mengingat banyak tontonan hari ini menjadi tuntunan bagi penontonya dan ini sangat liar, bebas tak terkendali, juga berkemungkinan kenakalan remaja diakibatkan oleh pergaulan yang tidak terkontrol.

Para tenaga pendidik, edukasi pendidikan yang berbasis kesadaran dan pemahaman perlu terus dilakukan, membuka ruang dialog selebar lebarnya terhadap anak didik, serta memantau tingkah laku mereka dan melakukan tindakan antisipasif bila ada kecenderungan memiliki karakter yang tidak baik.

Pemerintah, pemerintah perlu memantau serta menggevaluasi kebijakan secara berskala, sehingga peluang terjadi kenakalan remaja serta liar nya gerak mereka dapat dikurangi secara perlahan-lahan.

Selanjutnya, pengawasan masyarakat serta laporan serta tindakan dalam upaya antisipasif, semoga keterlibatan kita semua, mampu meredam gelombak kehancuran yang mengancam generasi masa depan aceh, mudah mudahan aceh kembali jaya dimasa yang akan datang, bila tidak ada kerjasama semua pihak, maka generasi aceh kedepan sangat mengkhawatirkan serta mengancam kegemilangan aceh dimasa yang akan datang.