Jurus Ngambek Membawa Berkah

Oleh Bung Syarif*

Suatu ketika kami dipangil khusus oleh Helmi Musakuta, SH Ketua Forum Muda Alumni Lemhannas Aceh. Kataya ;”Bung Syarif” jangan risau dengan jurus ngambek, terkadang jurus ngambek itu membawa berkah bagi sebagian orang. Hehe, Nasajan peutuah sang ketua yang juga salah seorang advokat kawakan ini.

Lalu Helmi melanjutkan pembicaraannya. Ngambek (marah)nya ampon Rizi, membuat Dayah Misbahussalihin Al Waliyah menuai berkah. Sekali ia ngambek lima lokal/bilik santri jadi. Hehe. Maka biarkanlah orang ngambek kita menuai berkah. Jadi kita ambil hikmah saja dibalek orang lain ngambek.

Dalam kontek ini saya menangkap jurus ngambek terkadang mengasyikkan. Jangan ambil pusing dengan ngambek orang lain. Biarkan kita menikmatinya dan merespon secara positif saja. Dalam kontek ke ISKADA-an terkadang banyak kader yang ngambek, ini salah-itu salah. Bilang tak diundang lah setiap ada acara, protes sana-protes sini. Leksikon itu semakin mengasyikkan untuk disimak. Termasuk juga ngambeknya para politisi dan staf birokrasi kita simak mengasikkan, ada yang pitam, naik tensi darah, kami sih enjoy saja. Bagi kami sudah lumrah, jurus ngambek itu paling kental saat training LK-I HMI. Jadi dah santai dengan ngambek-ngambek yang recehan..hehe.

Sesekali ngambek yang tak produktif membuat kami harus pamit untuk sementara di grop demi menjaga stabilitas dalam negeri. Hehe. Sebenarnya itu hanya strategi stratak idiom, jurus kader HMI melerasi situasi agar guyup. Ada juga ngambek yang tak pantas, menulis diksi tak santun dengan bahasa: “meukat ubat”, Si ini memang begitu”, hadir saat pembukaan saja, ada kacang rebus dan jagung rebus, hehe. leksikon ini tekadang dituju langsung pada seseorang tapi kita santai saja mas bro.

Karna kami sudah ada jurus pamungkas melerai ngambek.Dalam kontek mengelola dunia birokrasipun, jurus ngambek itu kami lalui dengan santai saja mas bro. Gara-gara ngambek Deni TA, Ketua DPW ISKADA Banda Aceh akhirnya kita bisa menikmati indahnya panorama Gampong Nusa. Ngambeknya Munawir menuai berkah. Dua Itiek disumbang olehnya, yang pada akhirnya menjadi menu istimewa kami di padepokan gampong nusa.  Keras. ngambek menuai berkah.

*Penulis adalah Sekjen DPP ISKADA Aceh, Mantan Aktivis`98, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Dosen FSH UIN Ar-Raniry, Alumni Lemhannas Pemuda Angakatan I, Fungsionaris KAHMI Aceh, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafuddin