Oleh Bung Syarif*
Handphone berdering, saat dilihat pangilan istimewa dari Kombes Hasnanda, Bung mari merapat ngopi kebangsaan bersama gure ideologi kebangsaan omzul nama beken Zulkifli, SH Sekum FKUB Kota Banda Aceh yang juga pejabat strategis Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh. Sulit mengelak kalau dua panggilan resmi dari dua tokoh intelijen Kota. Biasanya ada intruksi genting atau diskusi aduhai. Ini adalah kisah 3 tahun yang lalu. (10 Juli 2020) Kini Omzul sudah menghadap Ilahi, mari kita berikan do`a terbaik kita buat Omzul. Dengan Lafadz Al Fatihah….
Banghas Kepala BNN Kota Banda Aceh yang kini telah menjadi pesiar ulung di nobatkan sebaga Kepala BNN Kota Sabang dan Zulkifli Kabid Wasbang Kesbangpol Banda Aceh, dua pendekar yang bergelud dibidang harmonsisi kebhinekaan. Saat Banghas mengabdi pada Kesbangpol Banda Aceh. Naluri politiknya tajam. Maklum dua insan ini telah didik sebagai agen spionase dalam memantau situasi negara. Mereka telah mengenyam pendidikan Intelijen negara. Kesbangpol itu tupoksinya mirip inteligen negara, beda-beda tipis lah.
Kopi pagi itu merekat kebhinekan. Walau saya tidak suka kopi, sesekali ya di embat juga, hehe. Biasanya saya pilih sanger dingin, atau juz atau teh setengah panas, yang penting panggilan komjen tidak hambar. Pokoknya langsung meluncur jika Kombes dan omzul memanggil. Tatnateuh, omzul dan kombes. Awak droen ban dua cit kameukenong. Bak ne meusyae
Tentu saya menanti deringan handphone dari Kepala BNN Kota Sabang, sembari tentengan bak pia Sabang. Sesekali dolar Sabang terpercik ke punggawa yang lagi kekurangan oksigen akibat cuan Kota semakin tak stabil, hehe
*Penulis adalah Penggiat Medsos, Mantan Aktivis`98, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Ketua Komite Dayah Terpadu Inshafudin