DPD BKPRMI Banda Aceh Bahas Rancangan Qanun Tentang Penyelenggaraan TPA

Banda Aceh-Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Banda Aceh menginisiasi lahirnya Rancangan Qanun Kota Banda Aceh tentang Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPA) dan Balai Pengajian, ungkap Bukhari Ketua DPD BKPRMI Banda Aceh.

Keberadaan Qanun ini menjadi penting ungkap Bukhari disaat membuka rapat pembahasan Rancangan Qanun di Markaz Besar DPD BKPRMI Banda Aceh, hal ini diamini T. Ardiansyah (Polem) Ketua MPD BKPRM Banda Aceh, Minggu 21 Juni 2020.

Lebih Lanjut T. Ardiansyah menguraikan secara lugas sejarah lahirnya Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPA) di Nusantara yang awalya di inisiasi oleh para senior jajaran DPP LPPTKA-BKPRMI disemua levelnya, ungkap Polem dan sejarah ini tidak bisa dinafikan.

Rancangan Qanun ini yang disusun oleh Muhammad Syarif, SHI, M.H Wakil Ketua DPD BKPRMI Banda Aceh dibahas secara maraton oleh jajaran tim perumus yang terdiri dari; Dr. Misbah Lembong, MA, Ida Friatna, M.Ag, Mardani, SH, Nazaruddin Ibrahim, SE, Samsul Bahri, Khatijah, S.Pd.I dan Wahyu Rezeki, M.Ikom.

Pembahasan yang berlangsung alot dan mencair ini, akhirnya sepakat merumuskan beberapa hal diantaranya persyaratan dan kriteria mendirikan TPA dan Balai Pengajian, Tipologi TPA, Standarisasi TPA dan Balai Pengajian, Legalitas Lembaga, Hak dan Kewajiban TPA dan Balai Pengajian, Larangan Bagi Penyelenggara TPA dan Balai Pengajian, Pembinan dan Pengawasan serta Sanksi Administratif.

Misbah Lembong berpandangan Rancangan Qanun ini sudah cukup baik muatannya dan telah mengakomudir keinginan ustadz dan ustazah yang selama ini mengelola Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam, mudah-mudahan rancangan Qanun ini direspon positif Anggota DPRK Banda Aceh.

Lebih lanjut Misbah Lembong mendorong DPRK Banda Aceh agar memasukkan Raqan ini dalam program legislasi Kota (Prolek) Tahun 2020 dan menjadi Raqan inisiatif DPRK Banda Aceh ungkap praktisi TPA dan juga Wakil Dekan Fakultas Dakwah UIN Ar-Raniry.

Sementara Mardani,SH Direktur LPPTKA-BKPRMI Banda Aceh ditugaskan untuk membangun komunikasi yang intens dengan Ketua DPRK dan Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh agar Rancaqan Qanun ini masuk prolek Tahun 2020. (SM)