Berbagai terobosan terus dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam rangka mendorong kreatifitas anak negeri serta mewujudkan Pemerintahan yang terbuka. Gerakan mewujudkan Pemerintahan terbuka, Transparan dan Akuntabel menjadi gerakan bersama. Landasan ini pula Asian Development Bank melakukan kerjasama dengan BAPPENAS dan Pemerintah Kota Banda Aceh, guna melaksanakan Lokakarya dan Pameran Pemerintahan Terbuka di Hotel Hermes Palace, Selasa 29 Agustus 2017. Michael P Canares, Senior Open Data and Local Governace Expert, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Banda Aceh yang terus mengalami kemajuan dalam pengelolaan sistem pemerintahannya.
Keterbukaan Informasi Publik yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh sejak 2014 hingga sekarang ini, mengantarkan Banda Aceh menjadi Role Model Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan akuntabel. Setidaknya ada Pemerintah Daerah yang menjadi Pioner di Indonesia dalam program Open Data, antaralain DKI Jakarta, Banda Aceh, Bandung, Bojonegoro dan Bayuwangi. Ke-5 Daerah ini punya cerita tersendiri dalam mengkreasikan dan melibatkan civil society dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi, ungkap Michael P Canares.
Kegiatan yang diikuti oleh 150 Peserta ini terdiri dari berbagai unsur antara lain: unsur Akademisi, LSM, Pelajar, Mahasiswa IT, Pemerintah Kab/Kota se-Aceh serta berbagai Komunitas Kreatif lainnya yang selama ini mendorong keterbukaan Informasi Publik. Kegiatan ini tentu memilik banyak mamfaat ungkap Muhammad Syarif, SHI.MH Direktur Aceh Research Institute yang juga Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh. Membangun negeri butuh anak muda yang kreatif dan ini tergambar dengan jelas pada saat melihat berbagai karya yang dipamerkan pada Stand Lokakarya tersebut.
Salah satu kreatifitas CSO yang menarik adalah cek produk-produk unggulan gampong di Banda Aceh yang digagas oleh Komunitas ICAIOS (International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies), Rian menjelaskan dengan detail konsep aplikasinya untuk lebih jelasnya silahkan berkunjung pada portal: https://kotatanyoe.org. Lebih lanjut Rian mengatakan banyak cara bisa dilakukan dewi mewujudkan Banda Aceh gemilang, salah satu diantaranya adalah pelibatan masyarakat civil dalam mengambil peran pembangunan sesuai bidang tugasnya.
Drs. Suyoto M.Si. atawa yang lebih akrab disapa Kang Yoto, Bupati Bujonegoro mengulas dengan terang benderang, strateginya dalam mengelola Pemerintahan Dari, kawasan miskin menjadi Daerah yang subur dan banyak melahirkan Inovasi. Diawal pengantar presentasinya beliau mengatakan tidak ada Pemerintah daerah yang miskin yang ada hanyalah Pemerintah yang salah urus. Menyikapi hal ini pula beliau melakukan berbagai gebrakan yang pada akhirnya Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu Kabupaten di Indonesia yang dinilai berhasil menurunkan angka kemiskinan dan melakukan Gerakan Open Data. Bukan hanya dilevel Pemkab akan tetapi di Level Desa juga dilakukan hal yang sama. Salah satu strategi yang ia lakukan setiap pagi Jum`at , Rumah Dinas Bupati dijadikan tempat curhat atawa rembuk warga dalam menyampaikan uneg-unegnya. Kegiatan Rembuk Warga tiap jumat ini terus berlangsung sejak beliau memimpin hingga sekarang. Bupati yang berasal dari Politisi Partai Amanat Nasional ini kini memimpin untuk kedua kalinya.