BEREH Dayah Untuk Semua

30 pimpinan Dayah di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar mengadakan pertemuan dalam rangka sosialisasi BEREH di Dayah dengan Sekretaris Daerah Aceh dr Taqwallah M.Kes di ruang rapat Sekda Aceh, Lampineung Banda Aceh.

Abi Daud Hasbi salah seorang Ulama Kharismatik mengatakan segala sesuatu harus dimulai dengan jiwa yang bersih. “Dayah bukan milik kita, namun milik semua, milik umat, untuk itu kebersihan dayah wajib kita jaga bersama,” kata Abi Daud, Kamis (12/3).

Menurut Abi Daud yang paling penting semua harus berawal dari hati, jiwa dan pikiran yang harus bersih. “Mari kita mulai dengan hati yang bersih untuk dapat berbenah sehingga dayah menjadi lebih bersih, rapi, estetis dan hijau,” ujarnya.

Setiap Santri, menurut Abi Daud, harus diajak untuk menjaga kebersihan, kerapian serta keindahan, juga penghijauan. Namun yang terpenting dari semua, kuncinya adalah akhlak.

“Pimpinan Dayah dan Guru Dayah harus bisa memberikan contoh yang baik kepada santri, minimal sekali dalam menjaga kebersihan lingkungan dayah,” tegas Abi Daud.

Pimpinan Dayah Babunnajah Banda Aceh Tgk H Muhammad Ismy atau yang akrab disapa Abu Madinah menyampaikan saat ini banyak dayah yang tidak bersih dibandingkan dengan sekolah umum. Sebenarnya bisa saja Dayah menjadi lebih bersih, untuk itu setiap pimpinan dan guru dayah wajib mencontohkan kepada santri kebiasaan buang sampah pada tempatnya.

“Dengan bersih maka akan menimbulkan keindahan, jika indah maka akan membahagiakan orang yang melihat,” ujar Abu Madinah.

Disamping itu Dayah juga diminta harus banyak melakukan penghijauan, dengan menanam pohon, agar udara dilingkungan dayah menjadi baik. “Kita harus memastikan santri sehat dan mengikuti proses belajar dan mengajar dengan baik,” harapnya.

Sekretaris Daerah Aceh dr Taqwallah M.Kes dalam pemaparannya menyampaikan kiat-kiat dalam menjalankan Program BEREH, agar tidak harus bertumpu pada biaya namun efektif menggerakkan terwujudnya lingkungan yang BEREH.

Sekda Aceh mengaku senang jika dapat bersinergi dengan pimpinan Dayah, apalagi tugas dari Pemerintah Aceh dan Pimpinan Dayah adalah sama-sama mewujudkan kecerdasan bangsa. “Untuk itu kami menaruh perhatian lebih kepada semua dayah di Aceh,” kata Sekda.

Taqwallah menyatakan harapannya agar santri-santri lulusan dayah nanti ikut berkontribusi dalam pembangunan Aceh. “Untuk itu kami Pemerintah Aceh sangat mendukung pendidikan Dayah maju dan berkembang,” pintanya.

Disamping itu Kadis Pendidikan Dayah Aceh Usamah S.Ag MM saat mendampingi Sekda Aceh dalam pertemuan itu menyampaikan setelah sekian lama Dayah tidak dilirik, kini lembaga Pendidikan Dayah mulai digandrungi kembali.

“Banyak orang tua wali yang menitipkan anaknya di Dayah ataupun Pesantren di Aceh. Mereka lebih memilih menitipkan anak mereka di Dayah, karena selain belajar ilmu pengetahuan umum, juga di ajarkan secara khusus ilmu-ilmu agama,” kata Usamah.

Untuk itu Usamah mengajak untuk melaksanakan gerakan BEREH di dayah sehingga dayah makin maksimal menjalankan tugasnya. Di Aceh sendiri terdapat 1.135 dayah, 22.720 guru dan 216.400 santri.

Terlihat hadir diantaranya Abiya Muhammad Hatta Lc, Pimpinan Dayah Madani Al-Aziziyah, Abi Bayu, Pimpinan Dayah Thalibul Huda, Tgk Hajarul Abrar Pimpinan Dayah Darul Quran Aceh, 4 Pimpinan Dayah Perbatasan dan 1 Orang Pimpinan MUQ Pagar Air, Abi Daud Hasbi, Abu Madinah, dan sejumlah Pimpinan Dayah lainnya.[]