Banda Aceh Kini Miliki Pusat Galeri Wisata Di Ulee Lheue

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meresmikan Galeri Wisata Meuraxa yang terletak di kompleks pasar batu cincin Ulee Lheue, Jumat (24/11/2017). Di galeri wisata yang dikelola oleh pengurus Balee Inong se-Banda Aceh ini, tersedia beragam produk ekonomi kreatif berupa kuliner dan souvenir khas Aceh.

Dalam sambutannya, Wali Kota Aminullah mengatakan momen peresmian galeri wisata ini sanga tepat karena menjelang penyelenggaraan event Sail Sabang 2017 pada 28 November hingga 5 Desember mendatang. “Ini momentum bagi kita untuk menghidupkan ekonomi kreatif Banda Aceh, karena akan banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri yang akan berkunjung ke kota kita.”

Wali kota juga menekankan produk-produk yang dijual agar benar-benar diperhatikan kualitasnya. “Baik itu produknya maupun kemasannya yang harus bagus dan menarik. Pemko Banda Aceh melalui dinas terkait juga akan membantu mempromosi galeri ini agar semakin banyak produk masyarakat kita yang terjual. Kita akan manfaatkan galeri ini semaksimal mungkin,” katanya.

Di samping itu, ia mengharapkan para pelaku ekononomi kreatif yang membuka gerai di galeri wisata ini untuk memberikan kesan yang baik bagi wisatawan yang datang terutama dari sisi pelayanan. “Termasuk kondisi tolilet dan sanitasi yang bersih. Tolong tempatkan petugas khusus untuk menjaga kebersihan di sini,” pesan wali kota. 

Pada kesempatan itu, Aminullah turut memaparkan rencana pihaknya untuk mengembangkan kawasan Ulee Lheue menjadi ikon wisata islami dunia dengan membangun tempat zikir bertaraf internasional. “Oleh karenanya, prospek kawasan Ulee Lheue ke depan sangat menjanjikan bagi para pelaku ekonomi kreatif dan home industry di Banda Aceh.” 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Banda Aceh Media Yulizar menjelaskan, untuk pembukaan galeri wisata ini pihaknya menyewa 22 dari 33 kios yang ada di pasar batu cincin tersebut.

“Pasar ini merupakan aset gampong dan mukim yang ada di Meuraxa, namun seiring dengan redupnya bisnis batu cincin kita alih-fungsikan sebagai galeri wisata karena letaknya yang sangat strategis. Dari 22 kios yang kami sewa, 19 kios digunakan oleh 19 Balee Inong se-Banda Aceh, tiga dipakai oleh Dekranasda Banda Aceh, dan sisanya masih untuk usaha batu cincin,” katanya.

Ia meyebutkan, beragam produk home industry mulai dari penganan khas Aceh, produk olahan makanan, hingga souvenir seperti tas bordir Aceh, produk kerajinan rotan, dan pernak-pernik lainnya tersedia di galeri wisata ini. “Harapan kami dengan adanya galeri khusus ini semakin menyemarakkan kegiatan wisata di Banda Aceh terutama dalam menyambut event Sail Sabang 2017.”

Ia pun mengharapkan Galeri Wisata Meuraxa dapat menjadi pusat penjualan kuliner dan souvenir khas Aceh di Kota Banda Aceh. “Untuk itu, kami memohon dukungan penuh dari dinas-dinas terkait baik berupa pembinaan maupun dalam hal promosi untuk memajukan galeri wisata ini,” pungkasnya.

Peresmian Galeri Wisata Meuraxa ditandai dengan pemotongan pita di depan pintu masuk salah satu gerai oleh Wali Kota Aminullah bersama Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah. Usai peresmian, wali kota dan rombongan juga menyempatkan diri untuk meninjau ke-19 gerai produk ekonomi kreatif yang ada di galeri wisata tersebut. (Jun)

 Sumber : Humas