Wantimpres Kunjungi Balai Kota, Aminullah Titip Pesan Ke Presiden Jokowi

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Prof DR A Malik Jafar bersama Sekretaris Wantimpres, Subiantoro dan para staf berkunjung ke Balai Kota Banda Aceh, Selasa (17/7/2018).

Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM didampingi Sekdakota, Ir Bahagia Dipl SE bersama para Kepala SKPK menyambut Prof DR A Malik Fajar dan menggelar pertemuan di ruang rapat Wali Kota.

Dalam pertemuan ini, Wali Kota memaparkan sejumlah program yang telah dijalankannya selama setahun bersama Wakinya, Drs H Zainal Arifin. Dan juga menyampaikan program yang sedang dan akan dijalankannya kedepan.

Sektor agama, ekonomi dan pendidikan menjadi prioritas dalam membangun kota dengan visi ‘Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariat’.

Sejumlah pencapaian dibidang penegakan syariat Islam, pendidikan, perkembangan ekonomi kerakyatan, kesehatan, olahraga dan kepemudaan serta infrasturktur juga disampaikan kepada mantan Menteri Pendidikan dan Menteri Agama RI ini.

Wali Kota juga menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi dalam menggenjot pembangunan kota hanya dengan mengandalkan APBK. Kata Aminullah, sulit memacu pembangunan kalau hanya mengandalkan APBK saja.

“Kami ingin menjadikan Banda Aceh sebagai kota zikir dan destinasi wisata Islami internasional. Kami perlu membangun Nurul Arafah Islamic Center sebagai infastruktur untuk mendukung program ini.  Anggarannya mencapai Rp. 260 M untuk pembangunan tersebut, kami mohon Bapak bisa memberikan pertimbangan ke Presiden,” kata Wali Kota.

Aminullah juga meminta alokasi dana APBK untuk infrastruktur lainnya di Banda Aceh yang membutuhkan anggaran besar dan sulit diwujudkan dengan APBK, seperti jalan dan renovasi kawasan perekonomian. Selain pembangunan Nurul Arafah, ada beberapa permintaan Wali Kota kepada Presiden melalui Wantimpres, yakni sport center,  perluasan Simpang Tujuh Ulee Kareng dan pengembangan RS Meuraxa.

“Butuh bantuan dana dari APBN untuk mewujudkan ini semua Pak. APBK Banda Aceh hanya Rp. 1,2 T,” ujar Aminullah.

Prof A Malik Fajar mengapresiasi apa yang telah dicapai Pemerintahan Amin-Zainal meski baru memimpin setahun.

“Ini bukan kunjungan pertama Saya ke Aceh. Saya lihat Banda Aceh banyak perkembangan. Meski baru setahun memimpin banyak yang sudah dilakukan. Ini patut kita apresiasi,” ujar sosok yang pernah memimpin PP Muhamadiyah Indonesia ini.

Terkait perhomonan Wali Kota soal Nurul Arafah Islamic Center, Prof DR Malik Fajar berjanji akan menyampaikan ke Presiden dan memperjuangkannya.

“Saya akan sampaikan, Presiden Jokowi memang ingin membangun Indonesia dari pinggiran. Apalagi di Aceh ini diterapkan syariat Islam, pembangunan ini perlu untuk mendukung program tersebut. Dan Jokowi sangat menghargai kearifan lokal,” ujarnya.

Selain soal pembangunan kota, pertemuan ini juga membahas bidang kerukunan umat beragama. Kata Wali Kota, Banda Aceh yang mayoritas warganya Islam sangat toleran dan selalu melindungi jon muslim.

“Tidak pernah terjadi konflik agama di Banda Aceh, meskipun Islam mayoritas tapi selau melindungi minoritas. Umat agama lain merasa nyaman dan bisa hidup berdampingan,” ujar Aminullah yang dikuatkan dengan data dari Ketua FKUB Kota Banda Aceh, Abdul Syukur MAg.

Turut hadir pada pertemuan ini dari jajaran Wantimpres, M Maksum Isa, Dhika Aburizal, Hartono dan Agita Rindu. Dari jajaran SKPK, hadir Kepala Kesbangpolinmas, Faisal S STP, Kadinsos Muzakkir, Kepala Dinkes Warqah Helmi, Kadispora Kota, Hamdani. Hadir juga Rektor Unmuha Banda Aceh, Drs H Muharrir Asy’ari Lc MAg dan Kankemenag Kota Banda Aceh, Drs H Asy’ari. (mkk)