Wali Kota Sambut Baik Rencana Mahasiswa UIN Gelar Festival UFF

Mahasiswa Fakultas Usluhuddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh berencana menggelar festival. Festifal yang dinamakan UFF IV ini direncanakan diselenggarakan pada bulan Oktober nanti.

Rencana ini disampaikan Ketua Umum Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Usluhuddin dan Filsatat UIN Ar-Raniry, Eric Hernanada saat melakukan pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM, Kamis (19/7/2018) di pendopo Wali Kota Banda Aceh. Turut hadir juga Ketua panitia UFF IV tahun 2018, Muktadaruddin dan sejumlah panitia UFF IV. Dari jajaran Pemko hadir juga Asisten Tata Pemerintahan, Bachtiar S Sos, Kadisdik Dayah, Tgk Tarmizi Daud dan Kabid Dakwah Dinas Syariat Islam Kota, Ustad Ridwan.

“Kedatangan kami menemui Pak Wali, ingin menyampaikan rencana penyelenggaraan UFF ini. Kami ingin mendapatkan arahan dan dukungan dari Pak Wali dan Pemko,” kata Eric.

Lanjut Eric, pihaknya membutuhkan sebuah gedung yang memiliki kapasistas mampu menampung hingga 8000 orang.

“Seteleh kami lirik-lirik, tidak ada gedung sebesar itu di Banda Aceh. Yang ada hanya gedung besar milik Pemko di bekas area SMK Lampineung. Yang didepan Kantor Gubernur,” kata Eric.

Karena, lanjut Eric, pihaknya ingin menghadirkan Nisa Sabyan pada acara puncak UFF nanti.

“Makanya kami butuh gedung besar,” ungkapnya.

Aminullah menyambut baik dan mengapresiasi wacana yang disampaikan para mahasiswa Usluhuddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry.

Katanya, dirinya selalu mendukung setiap kegiatan yang digelar di Banda Aceh, apalagi yang berskala besar yang mendatangkan banyak tamu ke Banda Aceh.

“Setiap event itu ada dampak positifnya, ada pergerakan ekonomi. Konsumsi, transportasi dan lainnya pasti dibutuhkan untuk setiap event,” ujar Aminullah.

Namun, lanjut Wali Kota, untuk acara yang konsepnya seperti konser, para mahasiswa diminta berkonsultasi dengan para ulama terlebih dahulu dan mengajukan izin keramaian.

“Kalau kegiatan festifal seperti Tilawah Quran, Cae dan perlombaan bernuansa Islami lainnya tidak masalah ya, tapi kalau kegiatan seperti konser belum kita temukan konsep yang benar-benar bisa diterima oleh semua pihak. Apalagi digelar malam hari, kita khawatirkan nanti akan mengundang polemik,” kata Aminullah.

Terkait dengan permintaan gedung, Wali Kota menyampaikan gedung di area bekas SMK Lampineung sampai saat ini masih belum difungsikan dan belum diserahterimakan kepada Pemko Banda Aceh.

“Dan kapasitasnya hanya 4000. Untuk kebutuhan gedung mungkin bisa kita carikan solusi lain. Namun konsep kegiatannya harus diperjelas dulu, jangan sampai menyalahi aturan, mengangkangi kearifan lokal dan melanggar syariat Islam,” pinta Wali Kota