Saiful Bahri Sang Meanstro Dayah Tahfidz

Oleh Muhammad Syarif, SHI,M.H*

Saiful Bahri Lahir 31 Desember 1973 adalah sosok pemuda yang berjasa dalam pengembangan program santri tahfidz pada dayah salafiyah dilingkungan Kota Banda Aceh. Lama bergelud dalam bidang pentadbiran dayah sejak mengabdi pada Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh dimana kala itu Dayah melekat pada salah satu bidang pada unit kerja Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh. 31 Desember 2016, Saiful Bahri yang lebih dikenal “sang legendaris” resmi bergabung dalam kabilah Disdik Dayah Kota Banda Aceh dibawah kepemimpinan Zahrol Fajri, S.Ag, M.H yang menjadi pucuk pimpinan Disdik Dayah Banda Aceh saat awal terbentuk.

Program Dayah Tahfidz menjadi salah satu program unggulan Disdik Dayah Banda Aceh dan program ini juga hasil Rakor Perdana Pimpinan Dayah, 24 April 2017. Dasar ini pula Disdik Dayah Banda Aceh untuk tahap awal menjadikan Dayah Mini Aceh dan Dayah Mabdaul Ulum Al-Aziziyah sebagai pilot project program Dayah Tahfidz.

Sebanyak 44 Santri Dayah diberikan fasilitas lengkap meliputi rehal qur`an, qur`an tahfidz, baju santri tahfidz, fasilitas pendukung lainnya serta kebutuhan dua guru tahfidz mumpuni. Tahun perdana program santri Tahfidz telah menuai hasi gemilang. Hasil evaluasi menggembirakan enam santri dayah telah mampu menghapal qur`an 1-5 Juz. Bahkan Santri Dayah Mini Aceh yang menguasai hafalan 2-5 Juz diundang menjadi Imam taraweh di Negeri Jiran, Malaysia sejak Tahun 2018 hingga sekarang, ini semua tentunya ada peran meanstro selaku pejabat teknis kegiatan program Dayah Tahfidz dilingkungan pemerintah Kota Banda Aceh.

Selaku atasan saya patut bangga dan memberikan apresiasi atas ketulusan dan keiklasan “Cek Saiful”, dalam bidang pentadbiran dayah saya banyak belajar pada sang legendaris. Umurnya tidak muda lagi, 46 tahun tapi masih qece dan energik. Soal ketulusan dalam pengabdian tidak diragukan. Saya merasakan betapa sang meanstro adalah sosok insan yang sangat iklas beramal.

Lima tahun kami satu kabilah, semenjak ditugaskan negara mengawangi Disdik Dayah Banda Aceh. Tahun kedua program Dayah Tahfidz menjadikan Dayah Darul Fikri Al-Waliyah di Kecamatan Meuraxa menjadi bahan perbandingan akan eksistensi program unggulan ini. Sejalan dengan kebijakan Walikota Banda Aceh akan melahirkan generasi insan qur`ani telah dicoba terjemahkan secara kongkrit oleh Disdik Dayah Kota Banda Aceh dibawah kepemimpinan Alizar Umsan, S.Ag, M.Hum terus mempelebar sayapnya guna menambah program unggulan tersebut. Pada Tahun 2021 tiga dayah resmi dinobatkan sebagai program santri Tahfidz meliputi; Markaz Al Ishlah Al Aziziyah, Mishrul Huda Malikussaleh dan Dayah Terpadu Inshafuddin. Krue semangat saya bangga pada Cek Saiful, sang meanstro dayah tahfidz di Kota yang berjulukan Banda Aceh Gemilang dalam bingkai Syariah. Kini beberapa Santri Dayah Mini Aceh mampu menghafal 15 Juz, ungkap M. Fadli Al Hafidz guru Dayah Mini Aceh. Mudah-mudahan di akhir kepemimpinan Bapak Walikota Banda Aceh akan melahirkan hafidz/hafidzah ungkap Fadli, saat menyampaikan laporan kemajuan santri tahfidz di dayah yang ia bimbing. Sebagai informasi Disdik Dayah Banda Aceh menempatkan 6 orang guru hafidz pada 6 Dayah binaan Tahfidz Al-Qur`an dengan rincian satu dayah terpadu dan 5 dayah salafiyah (tradisional).

*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh, Sekjen DPP ISKADA Aceh, Direktur ARI dan Dosen FSH UIN Ar-Raniry