Momentum Ramadhan 2021, Bijak Dalam Intraksi Media Sosial

Oleh : M. Sanusi Madli

Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan kepada kita untuk menjalankan ibadah puasa ramadhan ditahun 1442 H/2021 M ini bersama dengan ummat islam diseluruh dunia, mudah mudahan pada puasa kali ini kita semua menjadi insan yang bertaqwa, sebagaimana yang Allah inginkan dalam surat Al Baqarah 183, yakni menjadi pribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah.

Salah satu hal penting dalam menjalankan ibadah puasa adalah pengendalian diri, termasuk mengendalikan hawa nafsu, mengendalikan diri dari hal hal yang dapat menggugurkan pahala puasa maupun dari hal hal yang dapat membatalkan puasa.

Tentu semua kita tidak menginginkan puasa sebagaimana yang dimaksud dalam hadis Rasulullah, “Banyak orang berpuasa, namun hanya mendapatkan lapar dan haus saja.” Oleh karena itu penting bagi kita untuk terus berupaya menjaga diri agar pahala puasa dapat kita peroleh, diantara hal yang penting itu adalah bijak dalam berinteraksi dimedia sosial.

Seiring dengan perkembangan teknologi, terutama sejak kemunculan internet, telah terjadi perubahan besar dalam kehidupan manusia, lahirnya media sosial membuat interaksi dan arus informasi mengalir begitu cepat, berbagai kalangan masyarakat mengenal dan menggunakan media sosial, baik berupa Facebook, whatsapp, twitter, telegram, Instagram, tiktok dan lain sebagainya.

Melalui media sosial kita dapat menyampaikan informasi kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun tanpa ada batasan ruang dan waktu, karena itu informasi yang kita sampaikan adalah hal penting untuk kita perhatikan, jangan sampai membuat atau menyebarkan hoaks, fitnah, Ghibah, ujaran kebencian, bullying, permusuhan, namimah, intimidasi, pornografi serta hal lainnya yang dapat menimbulkan keresahan dimasyarakat.

Dalam hukum islam, pemberitaan palsu (Hoaks) masuk dalam kategori berbohong, bahkan Allah menyuruh kita untuk bertabayyun bila menerima satu informasi sebelum menyebarkannya sebagaimana Allah sampaikan dalam surat Al Hujurat ayat 6, Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam muslim, Rasulullah juga bersabda “cukuplah seseorang (Dianggap) berdusta jika ia menceritakan semua yang ia dengar” artinya tidak semua yang kita dengar kita teruskan kepada yang lain, perlu kroscek kembali tentang kebenaran kabar tersebut.

Membuat maupun menyebarkan hoaks pada saat berpuasa dapat menghilangkan pahala puasa karena bertentangan dengan tujuan berpuasa, yakni menjadi orang yang bertakwa, berbohong tidak membatalkan puasa, tapi dapat menggugurkan pahalanya.

Oleh karena itu, mari kita jadikan momentum ramadhan ini sebagai momentum untuk belajar mendidik diri, mengendalikan diri agar lahir prilaku serta ucapan yang positif, yang dapat menciptakan keteduhan, ketenangan serta kenyamanan bagi masyarakat, bukan justru sebaliknya, menciptakan kebencian antar sesama, menebar kobohongan serta hal hal negative lainnya yang membuat puasa kita menjadi sia sia.

Mari bijak dalam berinteraksi dimedia sosial, tebarkan manfaat dan kebaikan kepada sesama, eratkan tali persaudaraan dan cinta kasih, serta tidak melahirkan kebencian dan permusuhan.

Penulis adalah Operator Sidara Dayah Al Athiyah, Ketua Lemkaspa Aceh Timur, Ketua Bidang Kominfo, Penyiaran, dan Dokumentasi Dewan Dakwah Provinsi Aceh.