Lembaga Pendidikan Islam Kota Banda Aceh Laksanakan Rakor Bersama

Banda Aceh-Seluruh dayah dan madrasah diniyah Kota Banda Aceh melaksanakan Rakor bersama pada Selasa (6 Juli 2021). Rakor tersebut difasilitasi oleh Seksi PD Pontren Kemenag Kota Banda Aceh dengan mengundang Kadis Pendidikan Dayah, Kadis Syari'at Islam, Ka. Baitul Mal Kota Banda Aceh.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Drs. H. Asy'ari, M. Si dalam kata sambutannya menyampaikan, Kemenag memberikan kemudahan dalam pendaftaran pesantren melalui aplikasi SITREN (Sistem Informasi Tanda Keberadaan Pesantren), dan izin yang diberikan insya Allah berlaku seumur hidup. Hanya saja lembaga perlu melakukan update data EMIS setiap 6 bulan sekali. Kenapa ini perlu? Karena segala bantuan pemerintah, baik pemprov atau nasional, diberikan jika keberadaan pesantren terdaftar di Kemenag Kab/Kota.

Pada kesempatan yang sama, Prof Syarif yang mewakili Kadis Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh menambahkan, Dinas Pendidikan Dayah selalu berupaya membantu memajukan setiap dayah di Banda Aceh dengan mengeluarkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Dayah/ Pesantren, Fasilitasi Akreditasi Dayah, Fasilitasi Bantuan Hibah, Program Santri Tahfidz pada Dayah Salafiyah dan Dayah Terpadu, serta memberikan penghargaan kepada operator "Sidara" setiap tahun pada acara peringatan hari santri nasional.

Berita gembira lain disampaikan oleh Bakhtiar yang mewakili Kadis Syariat Islam, ia mengatakan bahwa bantuan untuk pimpinan dan guru-guru dayah memang tidak ada, tapi jika dayah membutuhkan sajadah, mikrofon atau alat penunjang kemakmuran mesjid, maka Dinas Syariat Islam sangat siap membantu.

"Kamipun demikian, bantuan yang ditujukan khusus untuk dayah memang tidak ada, tetap kita bisa menyalurkan zakat jika di dayah terdapat fakir miskin, muallaf atau fi sabilillah, asalkan mereka semua ber-KTP Banda Aceh", kata Aisyah yang mewakili Ka. Baitul Mal Kota Banda Aceh.

Di akhir acara Kasi PD Pontren Kemenag Kota Banda Aceh, Mulizar, S.Pd., M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Dayah, Abu, Waled, Abati dan seluruh Direktur Madrasah Diniyah yang sudah meluangkan waktu untuk hadir pada acara tersebut, niat dan keikhlasan serta visi misi kita semua sama yaitu memajukan Lembaga Pendidikan Islam di Kota Banda Aceh demi terwujudnya Kota Gemilang dalam bingkai syari'at islam.

"Faktanya 2 tahun belakangan ini, sekolah kita berjalan tidak normal karena pandemi Covid 19, namun Dayah tetap berdiri tegak sebagai benteng pertahanan terakhir agar generasi kita tidak kehilangan arah", tambah Mulizar. (Humas kanmenang BNA)