Banda Aceh Ibukota Dengan Tingkat Peredaran Narkoba Terendah Se-Indonesia

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mendapatkan apresiasi sebagai kepala daerah yang mampu membawa Ibukota Provinsi Aceh menjdi kota dengan tingkat peredaran Narkoba terendah se-Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen Heru Winarko, saat menghadiri coffee morning, Senin (15/7/2019) di Pendopo wali kota.

Acara itu juga dihadiri Kepala BNNP Aceh, Faisal An, Kasdam Sultan Iskandar Muda (SIM), Brigjen TNI Achmad Daniel Chardin, Danlanud SIM Kolonel Pnb Hendro Arief, Kepala Kanwil Beacukai Aceh, Supriadi, jajaran forkopimda dan sejumlah pimpinan BUMN lainnya.

“Saya bangga dengan Banda Aceh, dimana kota ini sebagai satu-satunya kota yang frekuensinya rendah dalam hal peredaran Narkoba. Dan tentunya tidak lepas dari kesadaran masyarakat dan tentunya komitmen wali kotanya,” ucap Heru.

Ia pun menerangkan, bahwa BNN telah merancang beberapa program sebagai upaya untuk menekan serta mempersempit ruang lingkup peredaran barang haram tersebut. “Kami akan membina para petani ini agar bisa memanfaatkan lahannya, untuk bisa ditanam tanaman seperti jagung, dan akan kita distribusikan secara cepat untuk hasilnya,” katanya.

Heru mengharapkan, dengan hal itu maka dapat membantu para petani dalam bidang ekonomi dan turut serta mengurangi narkotika dengan memanfaatkan lahan yang salah.

Menyambut hal ini, Aminullah menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang turut ikut serta dalam menuntaskan narkotika di tanah Rencong.

Dalam rangka memepersempit ruang gerak para pengedar, Aminullah menyebutkan, Pemko telah melakukan berbagai upaya. Salah-satunya adalah dengan membuat gerakan seluruh gampong untuk sepakat menandatangani komitmen seluruh gampong untuk memerangi narkoba.

“Kami akan terus bersinergi, menekan sekecil mungkin peredaran Narkoba di kota ini. Jika ada terlihat unsur-unsur narkoba di sekitar, pihak gampong, khusunya masyarakat kami mintakan untuk segera laporkan kepada pihak berwajib,” ujar Aminullah.

Di samping itu, Aminullah juga menjelaskan, dengan terjaganya Kota Banda Aceh dari bahaya Narkoba maka itu akan berimbas pada sektor lainnya. “Kita (Pemko) sedang gencar-gencarnya menggenjot sektor wisata, melakukan berbagai upaya untuk mendatangkan investor. Maka daripada itu, keamanan dan kenyaman kota adalah hal yang paling utama,” pungkasnya. (Sumber Humas)