Oleh Sanusi Madli (Operator Sidara Al Athiyah)
Sistem Informasi Dayah Terintegrasi (SIDARA) sempat meredup sejak Desember 2021, kini bersinar kembali.
Bersinarnya SIDARA seiring dengan kembalinya sang “proklamator” yakni Muhammad Syarif ke Dinas Pendidikan (Disdik) Dayah Kota Banda Aceh setelah mendapat tugas di Satpol PP WH Kota Banda Aceh.
SIDARA telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama para Teungku Teungku Dayah dalam mempublikasikan kegiatan dayah nya, sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi seputar Dayah.
Para Teungku, Para Santri kembali mendapat panggung dan semangat dalam melaksanakan dakwah digital, menggairahkan kembali semangat literasi, menebar kebaikan melalui karya tulis.
Bukan hanya masyarakat dan Dayah saja yang mendapatkan manfaat dari kehadiran SIDARA, pemerintah pun mendapatkan manfaatnya, setidaknya dalam mensosialisasikan berbagai program dan kebijakan melalui SIDARA, akan jauh lebih mudah menjangkau masyarakat, paling kurang para wali santri yang rutin mengakses web site dayah yang terkoneksi langsung dalam aplikasi SIDARA.
Semoga SIDARA semakin tumbuh dan berkembang serta menjadi rujukan masyarakat dalam mencari ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun agama dan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi seputaran dayah, terutama dalam mencari lembaga pendidikan untuk sibuah hati.
Kepada para Teungku Dayah, Para Santri, sudah saatnya memanfaatkan SIDARA untuk berdakwah lewat dunia digital, masyarakat banyak membutuhkan referensi yang tepat dalam belajar ilmu agama, lewat SIDARA, sinar ilmu itu bisa menembus dinding dinding tanpa batas, bisa diakses dimana saja, oleh siapa saja.
Manfaat yang akan diperoleh oleh Teungku Dayah adalah selain mendapat pahala dari Allah, juga mendapat panggung dihadapan public, serta dapat berkarya secara lebih luas.
Pengalaman penulis sendiri, aktif di SIDARA membawa penulis kepada panggung media, diawali dengan penawaran sebagai wartawan media Online, kemudian menjadi Kepala Biro Prov. Aceh disalah satu media online nasional, hingga penulis mendirikan perusahaan media sendiri.
Semua itu tak terlepas dari dorongan dan semangat Sang Inisiator SIDARA, Muhammad Syarif atau yang akrab disapa Prof Syarif.
Semoga SIDARA menjadi role model serta inspirasi bagi daerah lain di Aceh, karena harus kita akui, karya tulis yang lahir dari Dayah di Aceh masih sangat minim, maka kedepan kita berharap, dari Dayah lahir buku buku yang dapat dibaca langsung oleh masyarakat serta menjadi warisan untuk anak cucu nantinya.