Sanusi Madli Berharap, SIDARA Menjadi Program Andalan Disdik Dayah Di Aceh

Sekretaris Dayah Al ‘Athiyah Tahfizh Al Qur’an Banda Aceh yang juga operator SIDARA Dayah Al ‘Athiyah, Sanusi Madli, berharap program Sistem Informasi Dayah Terintegrasi atau SIDARA yang dipelopori oleh Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Muhammad Syarif SHI,M.H dapat menjadi program andalan Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Kota di Aceh.

“SIDARA ini merupakan ide cemerlang prof syarif, manfaatnya luar biasa, bukan hanya kepada dayah namun juga kepada para tengku tengku dayah bahkan bagi pemerintah daerah itu sendiri, serta masyarakat luas, mengacu kepada azas manfaat, rasanya program ini sangat layak untuk diadopsi oleh kabupaten kota lainnya di Aceh,” Ujar Sanusi

Sanusi melanjutkan, diantara manfaat yang sudah dirasakan selama ini adalah dayah semakin dikenal oleh masyarakat luas, sehingga dengan sendirinya akan memudahkan masyarakat dalam mencari informasi informasi yang berkaitan dengan dayah serta keunggulan dayah, hal ini berpengaruh pada jumlah pendaftar santri setiap tahunnya.

“Manfaatnya sangat banyak, Dayah bisa lebih dikenal oleh publik, para tengku tengku pun lebih mudah dikenal oleh publik serta ilmu ilmu agama yang akan menjadi referensi masyarakat lebih mudah dipublikasikan serta masyarakatpun akan lebih mudah dalam mengakses ilmu tersebut didunia maya,” lanjut sanusi

Perkembangan zaman dan teknologi membuat manusia menyukai hal hal yang instan, termasuk dalam hal mencari referensi agama, harus kita akui, didunia maya banyak sekali bahan bacaan yang dijadikan referensi oleh masyarakat, apa jadinya kalau bahan bacaan tersebut tidak sesuai dengan garis kebenaran bahkan jauh melenceng dari kebenaran, tentu hal ini sangat berbahaya.

“Hari ini masyarakat cenderung mencari referensi di google, karena itu, kita perlu mengisi konten digoogle dengan ilmu yang benar, sehingga masyarakat tidak salah dalam mengambil referensi terutama dalam hal agama, ini juga bagian dari dakwah era moderen, berdakwah melalui tulisan,” tutup Kabiro salah satu portal online nasional di Aceh.