Santri Aceh Jadi Duta Perdamaian Di Amerika

Andrian Syahputra, santri Pesantren Modern Babun Najah Ulee Kareng Banda Aceh, terpilih untuk mengikuti program Pertukaran Pelajar American Field Service (AFS) Year Program dan Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES).

Bersama 2 siswa lainnya yang juga berasal dari Aceh, ia telah melewati proses seleksi yang cukup panjang mulai dari tingkat daerah, provinsi, nasional oleh Yayasan Bina Antarbudaya dan internasional oleh AFS Intercultural Program dan U.S Department of State.

Ia akan menetap selama 11 bulan di Amerika Serikat dan akan tinggal di Springview, Nebraska USA dan belajar di Sekolah Keya Paha County High School.

“Ketiga siswa yang lolos ini akan mengikuti orientasi nasional selama 1 minggu di Jakarta bersama 120 lebih siswa terpilih lainnya dari seluruh Indonesia dan akan berangkat ke Amerika Serikat pada tanggal 8 Agustus 2017 ini,” kata Ketua Chapter Bina Antarbudaya Chapter Aceh, Issana Burhan dalam rilisnya Senin, 31 Juli 2017.

Ia mengatakan, di Amerika mereka akan menjadi Duta Muda Indonesia atau Duta Perdamaian Tingkat Internasional yang akan tinggal bersama keluarga angkat dan sekolah di negara bagian penempatan.

Mereka juga diharuskan untuk menguasai salah satu kesenian Aceh seperti Saman, Likok Pulo, Ratoh Duek, dan bermain alat musik Aceh untuk ditampilkan selama tinggal di AS nanti.

Project Officer Seleksi tahun 2017, Ratu Aisyah mengatakan program pertukaran pelajar Bina Antarbudaya terbuka bagi seluruh siswa kelas X (sepuluh) SMA/Sederajat. Bina Antarbudaya memiliki dua program utama untuk pertukaran pelajar yaitu program beasiswa penuh KL-YES ke Amerika Serikat dan AFS Year Program ke Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Argentina, Mexico, India, China dan beberapa negara lainnya.

Tujuan utama dari program ini merupakan pembelajaran antarbudaya dan mutual understanding, diharapkan peserta tidak hanya menjadi Duta Perdamaian di Amerika Serikat tapi juga dapat mengenalkan budaya Indonesia dan Aceh khususnya di mata internasional.

Andrian Syahputra merasa sangat bersyukur mendapatkan kesempatan ini setelah bekerja keras melewati beberapa tahap seleksi. Ia berjanji, setelah menimba ilmu 11 bulan di negeri Paman Sam tersebut akan berkontribusi lebih aktif di Pesantren Babun Najah.

“Alhamdulillah dan rasa terimakasih tak terhingga kepada kedua orang tua, majlis asatiz/ah dan guru atas bimbingan dan dukungan semua sehingga saya bisa mewujudkan mimpi untuk belajar ke luar negeri. Tentunya perasaan bahagia tidak terlepas dari dukungan mereka semua,” kata Andrian.

Ia berharap setelah menimba ilmu di sana selama 11 bulan dapat berkonstribusi lebih aktif untuk mahad tercinta khususnya dalam memotivasi adek-adek kelas untuk terus mempelajari bahasa asing lebih bersunggu-sungguh.

Sementara, pembimbing Adrian, Ustad Ahmad Alhubaisyi mengungkapkan, ini merupakan prestasi yang membanggakan almamater pesantren, sosok Adrian telah berjuang dan bekerja keras untuk memperoleh kesempatan emas ini. Ia berharap, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi pelajar lain.

“Semoga prestasi ini bermanfaat untuk kita semua dalam dunia pendidikan, dan juga tentunya untuk masyarakat Aceh,” tuturnya. (rel)

Sumber:Klikkabar.com