Pelatihan Membaca Kitab Kuning Diharapkan Akan Memajukan Dayah

Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Dayah Banda Aceh Alizar S. Ag, M. Hum berharap dengan berlangsungnya Pelatihan Membaca Kitab Kuning, dayah di Kota Banda Aceh dapat menjadi lebih maju dan lebih baik kedepannya.

“Pelatihan ialah mengenalkan secara singkat metodologi cepat membaca kitab kuning, hal-hal tersebut bersifat strategis untuk memajukan dayah,” ungkap Alizar, saat mengisi materi pada Pelatihan Metode Cepat Baca Kitab Kuning di Banda Aceh, Senin (16/11/2020).

Sementara itu Teungku Mustafa Husen Woyla sebagai pemateri dari Dayah Darul Ihsan mengatakan bahwa selama ini dayah sudah ada metode klasik/metode dayah salafi yang dipakai hingga sekarang.

“Bedanya metode klasik ada keunggulan metode itu di penerapan ilmu nahwu dan sarafnya atau grammarnya. Sedangkan kita ingin tekan metode baru tamyiz dan miftah lil ulum dan lainnya, ini lebih tekan ke bacaannya, memprediksi ini dibaca dengan fatah dan kasrah, kalau mendalam tidak tau,” jelas Tgk. Mustafa.

Lanjutnya, metode dulu yang saat ini masih dipakai di dayah salafi sekarang itu mendetail, tau letak kalimat SPOK dan grammarnya dimengerti.

“Hari ini kita mulai awal menjelaskan sejarahnya, perkenalan kitab yang kita pelajari itu kitab warisan dari peradaban sebelumnya keilmuan yang ada dari masa ke masa. Dan apa yang kita pelajari ini adalah hasil seleksi alam dari mulai sejak masa Abbasiyah sampai abad 21 ini,” jelasnya.

Tgk. Mustafa berharap semua peserta bisa mendapat informasi baru, meskipun metode yang dipakai selama ini sudah cocok, tapi ada metode baru yang mungkin bisa didiskusikan dengan pimpinan.

“Hasil dari pelatihan ini mungkin mereka dapat diskusikan terkait metode baru, jika merasa cocok maka diterapkan, karena belum ada himbauan wajib oleh dinas terkait,” ungkapnya.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari hingga Rabu, 18 November 2020 mendatang tersebut diikuti oleh 50 peserta perwakilan dari setiap dayah yang ada di Kota Banda Aceh. (Hus/Mah)