Menyapa Operator Sidara

Oleh Muhammad Syarif, SHI,M.H*

Sidara adalah jargon pemantik Sistem Informasi Data Base Dayah Terintegrasi, sebuah aplikasi berbasis website yang dirancang pada akhir Tahun 2017. Ide ini muncul saat saya melakukan konteplasi pentadbiran dayah, pasca diberikan amanah sebagai punggawa Disdik Dayah Banda Aceh di bulan Juni 2016. Kala itu saya melihat tidak ada kanal resmi yang mudah dalam melakukan pemantauan berbagai aktivitas dayah (pondok pesantren) di Aceh umumnya dan Banda Aceh khususnya. Sehingga sulit mengintip informasi publik seputar dayah.

Lama menggeluti e-Goverment sejak mengabdi di Balai Kota Banda Aceh (2008-2015), Bagian Organisasi Setda Kota Banda Aceh bergelut dalam berbagai pengelolaan aplikasi baik skala lokal maupun nasional. Naluri penataan manajemen dayah berbasis elektronik dicoba tuangkan dalam gagasan yang kemudian diterjemahkan oleh Tim IT yang dikomandoi langsung Yassir Amry. Singkat cerita Sidara itu hadir sebagai kanal resmi dayah di Kutaraja. Awal Tahun 2018 seluruh peserta dilatih yang kala itu di latih khusus di Aula Diskominfotik Angkatan I, 22 Mai 2018 selama dua hari. Saya terus memberikan sugesti bahwa betapa pentingnya menulis dan terus menulis hingga tutup usia. Tulislah hal baik yang anda yakini, karna itu cara elegan dalam berdakwah didunia milenia. Ceritakanlah kepada dunia bahwa Banda Aceh Kota santri, why not?. Tulislah walau sebait saja intisari kitab yang dipelajari saat mondok atawa saat memberika tausiyah. Dan yang paling penting adalah konsisten.

Singkat cerita, beberapa operator Sidara sangat produktif menulis dan mempublikasi berbagai aktivitas dayah di Banda Aceh. Pada akhirnya dayah di Banda Aceh semakin diminati oleh ayah dan bunda. Banyak orang tua memasukkan anaknya ke dayah (pesantren), baik salafiyah (tradisional), moderen (terpadu) dan dayah tahfidz.

Kini Sidara sudah hampir 4 Tahun, operator yang produktif sudah memetik hasilnya. Sebut saja Sanusi Madli, operator Sidara Dayah Al Athiyah. Setiap tahunnya dapat juara I Sidara Award. Sidara Award I langsung diserahkan oleh Walikota Banda Aceh saat Hari Santri Nasional Tingkat Kota Banda Aceh di Komplek Dayah Terpadu Inshafuddin, 2018. Sanusi Madli sangat konsisten hingga tiga tahun berturut-turut juara I Sidara Award. Iapun akhirnya dipinan beberapa media online baik lokal maupun nasional sebagai redaktur dan Kepala Biro. Pundi-pundi dolar sudah ia nikmati berkat keaktifannya menulis.

Berdakwah dan menuai berkah dolar. Hidup ini tidak ada yang tidak mungkin. Karnanya saya menyapa seluruh operator Sidara. Ayo kita berdakwah di portal Sidara, tulislah hal yang baik apa saja. Ingat dan pecayalah jika anda menulis, maka anda akan dikenal publik, yang pada akhirnya dayah tempat teungku dan ustazah mengabdikan diri semakin maju. Tuangkanlah gagasan dan lawan isu hoax, apalagi informasi yang menyerang institusi dayah baik langsung atau tidak langsung merendahkan lembaga dayah. Krue semangat vitamin  sapodang akan kita berikan di bulan oktober 2021 bagi operator Sidara yang konsisten dan produktif berdasarkan analisis kanal Aplikasi Sidara.

*Penulis adalah Kabid SDM dan Manajemen Dayah, Dosen Kehumasan Politeknik Kutaraja Banda Aceh