Banda Aceh Tanpa Perayaan Datangnya Tahun Baru

*Aminullah Ucapkan Terima Kasih Kepada Warga Kota*

Banda Aceh – Tak tampak pesta kembang api atau dentuman petasan mewarnai langit Kota Gemilang seketika jarum jam menunjukkan pukul 00.00 WIB. Dan yang terlihat hanya senyuman Sang Rembulan terus setia menemani derap langkah penuh semangat petugas gabungan di bawah komando Aminullah. Misinya satu, “menghambarkan” malam pergantian tahun masehi 2021 di Banda Aceh.

Aktivitas jalan raya, terutama dipusat kota Banda Aceh tepatnya di Simpang Lima terlihat lengang dari hingar-bingar kendaraan kala Aminullah Usman bersama Forkopimda memantau setiap sudut kota. Dimulai dari balai kota hingga berakhir di kawasan bundaran yang menjadi ikon Banda Aceh itu.

Sedikitpun tak tampak lelah di raut wajah orang nomor satu di Kota Banda Aceh tersebut walau waktu terus bergerak menuju jam kecil. Semangat terus membara dengan satu tekad tak membiarkan sejengkal tanah Kuta Raja dinodai dengan perayaan tahun baru.

Tradisi mengawal pergantian tahun yang digaungkan oleh wali kota Aminullah bersama Forkopimda sejak empat tahun yang lalu berbuah manis. Kini suara terompet dan bisingnya balapan liar terganti dengan suara zikir dan doa di masjid dan rumah masing-masing warga.

Begitulah sekilas gambaran suasana pergantian tahun di Kota Banda Aceh, dini hari Jumat 1 Januari 2021. Sejak Aminullah Usman memimpin kota ini empat tahun lalu, setiap sudut Ibukota Serambi Mekkah ini sunyi senyap tanpa dentuman petasan maupun kobaran kembang api.

Warga Kota Banda Aceh boleh berbangga hati memiliki Aminullah Usman. Selain prestasi nasional yang terus diberikan sejak 2017, mantan Direktur Bank Aceh ini juga berhasil membawa kota yang berdiri pada abad 14 terus berbenah. Ia sukses mengubah wajah kota ini lebih bersyariat sesuai dengan visi Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah.

Tak lupa Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman memuji dan mengapresiasi warga kota yang telah memiliki kesadaran serta menanamkan budaya sebagai bangsa Aceh yang taat terhadap syariat Islam dengan tidak melakukan perayaan tahun baru.

“Terima Kasih Warga Kota yang tidak melakukan perayaan tahun baru dan menjaga kota Banda Aceh dari kegiatan yang bertentangan dengan Syariat Islam serta adat istiadat masyarakat Aceh,” ungkapnya. (AY)